Minggu, 24 Januari 2021

Seseorang yang Ingin Bebas Dari Segala Tuntutan Kezhaliman

ONE  DAY  ONE  HADITS
Ahad, 24 Januari 2021/ 11 Jumadil Akhir 1442

Seseorang yang Ingin Bebas Dari Segala Tuntutan Kezhaliman

عن أَبي هريرة رضي الله عنه عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلمَةٌ لأَخِيه، مِنْ عِرضِهِ أَوْ مِنْ شَيْءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ اليَوْمَ قبْلَ أنْ لا يَكُونَ دِينَار وَلا دِرْهَمٌ؛ إنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلمَتِهِ، وَإنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيهِ)). رواه البخاري. 

 Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Barangsiapa yang di sisinya ada sesuatu dari hasil penganiayaan untuk saudaranya, baik yang mengenai keperwiraan saudaranya itu atau pun sesuatu yang lain, maka hendaklah meminta kehalalannya pada hari ini - semasih di dunia, sebelum tidak lakunya wang dinar dan dirham. Jikalau -tidak meminta kehalalannya sekarang ini, maka jikalau yang menganiaya itu mempunyai amal shalih, diambillah dari amal shalihnya itu sekadar untuk melunasi penganiayaannya, sedang jikalau tidak mempunyai kebaikan sama sekali, maka diambillah dari keburukan-keburukan orang yang dianiayanya itu, lalu dibebankan kepada yang menganiayanya tadi." (Riwayat Bukhari).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Setiap kezhaliman yang diperbuat seorang Muslim akan menjadi bencana bagi dirinya. 
2- Dengan sifat adil-Nya, Allâh Azza wa Jalla akan membuka kesempatan balas bagi para orang teraniaya pada hari pembalasan untuk mengambil haknya dari pihak-pihak yang menzhalimi mereka.
3- Pembalasan yang dimaksud adalah dengan mengalihkan amal shaleh pihak penganiaya kepada kaum yang teraniaya. Namun keadaan akan berubah dengan mengalihkan dosa-dosa kaum yang teraniaya kepada para penganiaya bila mereka (kaum penganiaya) tidak mempunyai amal shaleh, maka dosa-dosa kaum teraniaya yang dialihkan kepada kaum penganiaya.
4- Tentu hal tersebut merupakan momen yang sangat berat bagi seorang Muslim bila ia betul-betul menyadarinya. Amal shaleh yang susah payah dikerjakan di dunia lenyap begitu saja, pindah ke pundi-pundi amal orang yang ia aniaya guna membayar ‘hutang kezhaliman’ atas perlakuan buruknya itu.
5- Inilah bentuk alat tukar yang dipakai, saat dinar dan dirham tidak berlaku lagi. Ia pun akan menjadi seorang muflis, yaitu orang yang kehabisan amal kebaikan dan selanjutnya mengalami kebangkrutan di akherat kelak.
6- Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyampaikan cara untuk mengantisipasi dan menyelamatkan diri dari kejadian yang sangat merugikan tersebut. Yaitu, bertaubat menyesali perbuatan itu dan meminta pihak yang teraniaya untuk menghalalkan (memaafkan) perlakuan buruk yang pernah dilakukan kepadanya atau memberi kesempatan untuk membalas dengan perbuatan yang sepadan dan mengembalikan hak-hak kepada para pemiliknya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

1- Yakni tiadalah bagi orang-orang yang zalim seorang kerabat pun dari kalangan mereka yang dapat memberi manfaat bagi mereka, tiada pula pemberi syafaat pun yang dapat diterima syafaatnya, bahkan semua penyebab kebaikan telah terputus dari mereka....

مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلا شَفِيعٍ يُطَاعُ [غافر: 18].

Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorang pun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya.[Ghofir:18]

2- Karena amal-amal mereka batil, bukan pada jalan yang diperintahkan oleh syariat, yakni tidak diridai dan tidak diterima. 
Yakni mereka mengira bahwa dirinya berpegang pada sesuatu dan bahwa amal mereka diterima lagi disukai.

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالا , الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

Katakanlah, ' Apakah akan Kami beri tahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. [Al Kahfi :103-104]

MULUTMU… SURGAMU, ATAU NERAKAMU!

MULUTMU… SURGAMU, ATAU NERAKAMU!

 BBG AL ILMU


🌴🌴🌴
Jagalah LISAN Anda, syukurilah nikmat itu untuk menghibur dan membahagiakan orang lain…

Jangan malah menjadikannya sebagai pemuas hawa nafsu Anda untuk menyakiti dan menusuk hati orang lain… karena lisanmu itu; surgamu atau nerakamu… Simaklah hadits berikut ini:


🌴🌴🌴
Sahabat Abu Huroiroh -rodhiallohu anhu- mengatakan:

Ada seorang lelaki mengatakan: “Ya Rosulullah, sungguh si fulanah itu dikenal dengan banyaknya amalan sholatnya, puasanya, dan sedekahnya, hanya saja dia biasa menyakiti tetangganya dengan lisannya.”

Beliau menjawab: “Dia di NERAKA”.

🌴🌴🌴
Orang itu mengatakan lagi: “Ya Rosululloh, sungguh si fulanah (yang lain), dia dikenal dengan sedikitnya amalan puasanya, sedekahnya, dan sholatnya… namun dia TIDAK menyakiti tetangganya dengan lisannya.”

Beliau menjawab: “Dia di SURGA”.

[HR. Ahmad: 9675, sanadnya hasan, Al-Musnad 15/421].

Ust. DR. Musyaffa Ad Dariny, MA, حفظه الله تعالى


=======🌴🌴🌴🌴🌴=======

KITA ITU LEMAH, ALLAH YANG MENGUATKAN KITA*

*KITA ITU LEMAH, ALLAH YANG MENGUATKAN KITA*

🌐 https://bbg-alilmu.com/archives/9966

January 23, 2021 

Syeikh Utsaimin -rohimahulloh-:

“Seseorang selama ruhnya masih di raganya, dia bisa saja ter-‘fitnah’, oleh karena itu aku berpesan kepada diriku sendiri dan kalian semua, agar kita selalu meminta kepada Allah KETEGUHAN di atas iman.

Dan hendaknya kalian takut, karena ada banyak tempat licin di bawah kaki kalian, bila Allah -azza wajall- tidak meneguhkan kalian, maka kalian akan terjatuh dalam kebinasaan.

Dengarkanlah firman Allah kepada RosulNya -shollallohu ‘alaihi wasallam- yang merupakan orang paling kuat keteguhannya dan paling kuat imannya:

وَلَوْلاَ أَن ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدتَّ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلاً

“Kalau Kami tidak meneguhkanmu, niscaya kamu hampir saja condong sedikit kepada mereka (orang kafir)..” Al Israa 74

Jika ini berlaku pada diri Rosul -shollallohu ‘alaihi wasallam-, lalu bagaimana dengan kita yang lemah iman dan keyakinannya, serta sering dihinggapi syubuhat dan syahawat..?!

Sungguh kita berada dalam bahaya besar, oleh karenanya kita harus memohon kepada Allah ta’ala KETEGUHAN di atas kebenaran, dan agar Dia tidak menjadikan hati kita condong pada kesesatan.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)..” Ali Imran 8

[Diringkas dari Syarhul Mumti’ 5/388]

Diterjemahkan oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى