بسم الله الرحمن الرحي
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Halo Bul, Tentunya baik baik saja ya kabarnya, oke
hari ini gwee punya sedikit informasi buast agan agan dan juga bil bul,
mengenai sekte kuno berbahaya Kaballah, bagaiman tidak berbahaya jika kalian
mengikutinya sudah pasti kalian akan di ajak tamasya ke neraka? Mau…? Tentu
tidak,simak penuturan kami??.........//
Leonardo Di Caprio mengikuti ajaran Kaballah, Anda mau?/?? Hiii huexs
Kisah
di Balik Kabbalah
“Keluaran” adalah judul kitab kedua dari Taurat. Kitab ini
menceritakan bagaimana bani Israil, di bawah pimpinan Musa, meninggalkan Mesir
dan melarikan diri dari kekejaman Fir’aun. Fir’aun memperbudak bani Israil dan
tidak mau membebaskan mereka. Tetapi, ketika berhadapan dengan mukjizat yang
ditunjukkan Allah melalui Musa, dan berbagai bencana ditimpakan kepada
rakyatnya, Fir’aun melunak. Maka, suatu malam bani Israil berkumpul, dan
memulai migrasi mereka keluar dari Mesir. Kemudian, Fir’aun menyerang bani
Israil, tetapi Tuhan menyelamatkan mereka dengan mukjizat selanjutnya melalui
Musa.
Tetapi, di dalam Al Quran lah kita menemukan kisah yang paling akurat tentang
eksodus dari Mesir, karena Taurat telah mengalami banyak perubahan teks dari
apa yang asalnya diturunkan kepada Musa. Sebuah bukti penting tentang ini
adalah bahwa isi kelima kitab Taurat — Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan,
dan Ulangan — banyak yang saling bertentangan. Fakta bahwa kitab Ulangan
ditutup dengan kisah kematian dan penguburan Musa merupakan bukti yang tak
dapat disangkal bahwa bagian ini sudah pasti ditambahkan setelah kematian Musa.
Di dalam Al Quran, pada pengisahan tentang keluarnya bani Israil dari Mesir,
sebagaimana juga pada semua kisah lain yang berhubungan dengannya, tidak ada
sedikit pun pertentangan; kisah tersebut diceritakan kembali dengan jelas.
Bahkan, seperti pada kisah-kisah lain, Allah mengungkapkan banyak kebijaksanaan
dan rahasia di dalamnya. Karena itulah, ketika kita mengkaji kisah-kisah ini
dengan cermat, kita dapat menarik banyak pelajaran dari mereka.
ANAK SAPI EMAS
Salah satu fakta penting sehubungan dengan eksodus bani Israil dari Mesir,
sebagaimana diceritakan di dalam Al Quran, bahwa mereka mengingkari agama yang
diturunkan Allah kepada mereka walaupun Ia telah menyelamatkan mereka dari
kekejaman Fir'aun melalui Musa. Bani Israil tidak mampu memahami ajaran tauhid
yang disampaikan Musa kepada mereka, dan terus cenderung kepada penyembahan
berhala.
Al Quran menggambarkan kecenderungan yang aneh ini pada ayat berikut:
“Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka
sampai pada suatu kaum yang tetap meyembah berhala mereka, Bani Israil berkata:
"Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka
mempunyai beberapa tuhan (berhala)". Musa menjawab: " Sesungguhnya
kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)".
Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan
batal apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al A'raaf, 7: 138-139) !
Walau telah diperingatkan oleh Musa, bani Israil tetap dalam penentangan
mereka, dan ketika Musa meninggalkan mereka, mendaki Gunung Sinai seorang diri,
penentangan itu tampak sepenuhnya. Dengan memanfaatkan ketiadaan Musa,
tampillah seorang bernama Samiri. Dia meniup-niup kecenderungan bani Israil
terhadap keberhalaan, dan membujuk mereka untuk membuat patung seekor anak sapi
dan menyembahnya.
“Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata
Musa: "Hai kaumku, bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji
yang baik? Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu
menghendaki agar kemurkaan dari Tuhanmu menimpamu, lalu kamu melanggar
perjanjianmu dengan aku?".
Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan
kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan
kaum itu, maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri
melemparkannya", kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang
itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka mereka berkata: "Inilah
Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa." (QS. Thahaa, 20: 86-88)
Mengapa ada kecenderungan yang gigih di kalangan bani Israil untuk membangun
berhala dan menyembahnya? Dari mana kecenderungan ini bersumber?
Sudah tentu, suatu masyarakat yang sebelumnya tidak pernah menyembah berhala
tidak akan secara tiba-tiba berkelakuan bodoh seperti membangun patung dan
menyembahnya. Hanya mereka yang memiliki kecenderungan alami terhadap berhala
yang akan memercayai omong kosong semacam itu.
Namun, bani Israil dahulunya adalah kaum yang mengimani satu Tuhan semenjak
masa leluhur mereka Ibrahim. Nama "bani Israil" atau "Anak-Anak
Israil" pertama kali diberikan kepada putra-putra Ya'kub, cucu Ibrahim,
dan setelahnya semua bangsa Yahudi merupakan keturunannya. Bani Israil telah
menjaga iman tauhid yang mereka warisi dari leluhur mereka Ibrahim, Ishak, dan
Ya'kub, 'alaihim salam. Bersama Yusuf as., mereka pergi ke Mesir dan memelihara
monoteisme mereka dalam jangka waktu yang panjang, walaupun faktanya mereka
hidup di tengah keberhalaan Mesir. Jelaslah dari kisah yang disebutkan di dalam
Al Quran bahwa ketika Musa datang kepada mereka, bani Israil adalah kaum yang
mengimani satu Tuhan.
Satu-satunya penjelasan untuk ini adalah bahwa bani Israil, betapapun banyaknya
mereka menganut kepercayaan Monoteistik, terpengaruh oleh kaum pagan yang hidup
bersama mereka, dan mulai meniru mereka, menggantikan agama yang dipilihkan
bagi mereka oleh Allah dengan penyembahan berhala dari negeri-negeri asing.
Ketika kita mengkaji masalah ini di bawah keterangan catatan sejarah, kita
amati bahwa sekte pagan yang memengaruhi bani Israil adalah yang terdapat di
Mesir Kuno. Sebuah bukti penting yang mendukung kesimpulan ini adalah bahwa
anak sapi emas yang disembah bani Israil saat Musa berada di Gunung Sinai,
sebenarnya adalah tiruan dari berhala Mesir, Hathor dan Aphis. Dalam bukunya,
Too Long in the Sun, penulis Kristen Richard Rives menulis:
Hathor dan Aphis, dewa-dewa sapi betina dan jantan bangsa Mesir, merupakan
perlambang dari penyembahan matahari. Penyembahan mereka hanyalah satu tahapan
di dalam sejarah pemujaan matahari oleh bangsa Mesir. Anak sapi emas di Gunung
Sinai adalah bukti yang lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa pesta yang
dilakukan berhubungan dengan penyembahan matahari…. 23
Pengaruh agama pagan bangsa Mesir terhadap bani Israil terjadi dalam banyak
tahapan yang berbeda. Begitu mereka bertemu dengan kaum pagan, kecenderungan ke
arah kepercayaan bidah ini muncul dan, sebagaimana disebutkan dalam ayat,
mereka berkata, “Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala)
sebagaimana mereka memunyai beberapa tuhan (berhala).” (QS. Al A'raaf, 7: 138)
Apa yang mereka ucapkan kepada Nabi mereka, "Hai Musa, kami tidak akan
beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang." (QS. Al
Baqarah, 2: 55) menunjukkan bahwa mereka memiliki kecenderungan untuk menyembah
benda nyata yang dapat mereka lihat, sebagaimana yang terdapat pada agama pagan
bangsa Mesir.
Kecenderungan bani Israil terhadap paganisme Mesir Kuno, yang telah kita
gambarkan di sini, penting untuk dipahami dan memberi kita wawasan tentang
perubahan dari teks Taurat dan asal usul dari Kabbalah. Jika kita pikirkan
kedua topik ini dengan hati-hati, kita akan mencermati bahwa, pada sumbernya,
ditemukan paganisme Mesir Kuno dan filsafat materialis.
DARI MESIR KUNO KE KABBALAH
bangsa Yahudi, dengan mengesampingkan peringatan ini, tertular dan mencampurkan
tradisi suci yang mereka warisi dengan pemikiran-pemikiran yang sebagian
dipinjam dari bangsa lain dan sebagian karangan mereka sendiri. Semasa Musa
masih hidup, bani Israil telah mulai membuat tiruan dari berhala-berhala yang
mereka lihat di Mesir dan menyembahnya. Setelah Musa wafat, makin sedikit yang
menghalangi mereka dari penyelewengan lebih jauh ke kedurhakaan. Tentu saja,
hal ini tidak terjadi pada semua orang Yahudi, tetapi sebagian mereka memang
mengadopsi paganisme bangsa Mesir. Tentu saja, mereka meneruskan
doktrin-doktrin kependetaan Mesir (para ahli sihir Fir'aun), yang menjadi
pondasi bagi kepercayaan kaum itu, dan merusak keimanan mereka sendiri dengan
memasukkan doktrin-doktrin ini ke dalamnya.
Doktrin yang dimasukkan ke dalam agama Yahudi dari Mesir Kuno adalah Kabbalah.
Seperti sistem dari para pendeta Mesir, Kabbalah merupakan sistem esoterik, dan
berlandaskan pada praktik sihir. Yang menarik, Kabbalah memberikan penuturan
yang sangat berbeda tentang penciptaan daripada yang ditemukan di dalam Taurat,
yakni penceritaan materialis, yang berdasarkan kepada gagasan Mesir Kuno
tentang keberadaan kekal dari materi. Murat Ozgen, seorang Freemason
berkebangsaan Turki, membahas topik ini sebagai berikut:
Jelaslah bahwa Kabbalah disusun bertahun-tahun sebelum keberadaan Taurat.
Bagian paling penting dari Kabbalah adalah sebuah teori tentang pembentukan
alam semesta. Teori ini sangat berbeda dengan kisah penciptaan yang diterima
oleh agama-agama ketuhanan. Menurut Kabbalah, pada awal penciptaan, muncullah
benda-benda yang disebut Sefiroth, artinya “lingkaran-lingkaran” atau
“orbit-orbit”, yang mengandung baik sifat material maupun spiritual.
Benda-benda ini berjumlah 32. Sepuluh yang pertama merepresentasikan massa
bintang-bintang di angkasa. Keistimewaan Kabbalah ini menunjukkan bahwa ia
berhubungan erat dengan sistem kepercayaan astrologis kuno…. Jadi, Kabbalah
jauh dari agama Yahudi dan berhubungan erat dengan agama-agama kuno yang
misterius dari Timur. 24
Dengan mengadopsi doktrin-doktrin materialis dan esoterik dari bangsa Mesir
Kuno yang berlandaskan ilmu sihir ini, bangsa Yahudi mengabaikan larangan
Taurat tentang hal itu. Mereka mengambil ritual sihir dari bangsa pagan lain
dan seterusnya, Kabbalah menjadi doktrin mistis di dalam agama Yahudi, tetapi
bertentangan dengan Taurat. Di dalam buku berjudul Secret Societies and
Subversive Movements, penulis Inggris Nesta H. Webster menyatakan:
Seperti kita ketahui, Ilmu sihir telah dipraktikkan oleh bangsa Kanaan sebelum
pendudukan Palestina oleh bani Israel; Mesir, India, dan Yunani juga memiliki
tukang tenung dan peramal. Walaupun di dalam Hukum-Hukum Musa terkandung
pelarangan atas ilmu sihir, bangsa Yahudi, dengan mengesampingkan peringatan
ini, tertular dan mencampurkan tradisi suci yang mereka warisi dengan
pemikiran-pemikiran yang sebagian dipinjam dari bangsa lain dan sebagian
karangan mereka sendiri. Secara bersamaan, sisi spekulatif dari Kabbalah Yahudi
meminjam dari filsafat Persia Magi, Neo-Platonis, dan Neo-Phytagorean. Maka,
terdapat justifikasi bagi pendapat kelompok anti-Kabbalah bahwa apa yang kita
kenal sebagai Kabbalah saat ini tidaklah murni asli dari Yahudi. 25
Ada ayat di dalam Al Quran yang merujuk kepada topik ini. Allah berfirman bahwa
bani Israil mempelajari ritual persihiran setan dari sumber-sumber di luar
agama mereka sendiri.
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan
Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal
Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah
yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa
yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan
Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum
mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah
kamu kafir".
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu,
mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka
itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun
kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat
kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini
bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah
baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual
dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah, 2: 102) !
Ayat ini memperlihatkan bahwa kalangan tertentu bangsa Yahudi, walau mengetahui
bahwa akan celaka di hari akhirat, mempelajari dan mengambil praktik-praktik
sihir. Dengan demikian, mereka menyimpang dari hukum yang telah diturunkan
Allah kepada mereka. Karena telah menjual jiwa mereka sendiri, terperosoklah
mereka ke dalam paganisme (doktrin-doktrin sihir). “Mereka telah menjual diri”
untuk sesuatu yang jahat, dengan kata lain, meninggalkan keimanan mereka.
Fakta-fakta yang diungkapkan dalam ayat ini menunjukkan sifat utama dari sebuah
konflik penting dalam sejarah Yahudi. Pertarungan ini, pada satu sisi, adalah
antara nabi-nabi yang dikirimkan Allah kepada bangsa Yahudi dan golongan Yahudi
yang beriman yang menaati mereka, dan pada sisi lain, golongan Yahudi yang
durhaka yang mengingkari perintah-perintah Allah, meniru-niru budaya pagan dari
kaum di sekitar mereka, dan mengikuti praktik-praktik budaya tersebut, bukannya
hukum Allah.
KABBALAH, DOKTRIN YANG BERTENTANGAN DENGAN KREATIONISM
Allah mengungkapkan di dalam Al Quran bahwa Taurat adalah sebuah kitab suci
yang diturunkan sebagai cahaya bagi manusia:
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat, di dalamnya (ada) petunjuk dan
cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang
Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim
mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara
kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. (QS. Al Maidah, 5: 44)
Karenanya, Taurat, seperti Al Quran, adalah sebuah kitab yang berisi ilmu dan
perintah yang berhubungan dengan topik-topik seperti keberadaan Allah,
keesaan-Nya, sifat-sifat-Nya, penciptaan manusia dan makhluk lainnya, tujuan
penciptaan manusia, dan hukum-hukum moral Allah bagi manusia. (Namun, sekarang
Taurat asli ini tidak ada lagi. Yang kita dapati sekarang adalah versi Taurat
yang telah “diubah-ubah” oleh tangan manusia).
Ada sebuah poin penting yang sama dimiliki Taurat yang asli dan Al Quran: Allah
merupakan sang Pencipta. Allah itu mutlak, dan telah ada sejak waktu bermula.
Segala sesuatu selain Allah adalah ciptaan-Nya, yang diciptakan-Nya dari
ketiadaan. Dia telah menciptakan dan membentuk seluruh alam semesta,
benda-benda langit, materi-materi tak hidup, manusia, dan semua makhluk hidup.
Allah itu Maha Esa; Dia ada dengan sendirinya.
Berlawanan dengan kebenaran ini, terdapat penafsiran yang sangat berbeda di
dalam Kabbalah, yakni "suatu racun teramat halus yang menyusupi dan
memenuhi nadi agama Yahudi." Doktrinnya tentang Tuhan sepenuhnya
bertentangan dengan “fakta penciptaan”, yang terdapat di dalam Taurat yang asli
dan Al Quran. Dalam salah satu karyanya tentang Kabbalah, peneliti Amerika,
Lance S. Owens, mengemukakan pendapatnya tentang kemungkinan asal usul doktrin
ini:
Pengalaman kabbalistik menimbulkan beberapa pemahaman tentang Tuhan, yang
kebanyakan menyimpang dari pandangan ortodoks. Prinsip paling inti dari
kepercayaan bani Israil adalah persaksian bahwa “Tuhan kami satu”. Tetapi
Kabbalah menyatakan bahwa sementara Tuhan ada dalam bentuk tertinggi sebagai
suatu keesaan yang sepenuhnya tak terlukiskan — Kabbalah menamainya Ein Sof,
yang tak berhingga — singularitas yang tak terpahami ini perlu menjelma menjadi
banyak sekali bentuk ketuhanan: suatu pluralitas dari banyak Tuhan. Inilah yang
oleh para pengikut Kabbalah dinamai Sefiroth, berbagai bejana atau wajah Tuhan.
Para pengikut Kabbalah mencurahkan banyak meditasi dan spekulasi kepada misteri
bagaimana Tuhan turun dari keesaan yang tak terpahami kepada pluralitas. Sudah
tentu, citra Tuhan berwajah banyak ini memberi ruang untuk tuduhan sebagai
politeistik, sebuah serangan yang dibantah para pengikut Kabbalah dengan penuh
semangat, walau tak pernah sepenuhnya berhasil.
Tidak hanya Tuhan itu plural dalam teosofi Kabbalistik, tetapi sejak pemunculan
pertamanya yang halus dari keesaan yang tak terpahami, Tuhan telah memiliki
dwibentuk sebagai Lelaki dan Perempuan; sebentuk Ayah dan Ibu supernatural,
Hokhmah dan Binah, merupakan bentuk-bentuk pemunculan Tuhan yang pertama. Para
pengikut Kabbalah menggunakan metafor seksual yang terang-terangan untuk
menjelaskan bagaimana persetubuhan dari Hokhmah dan Binah menghasilkan ciptaan
yang lebih jauh…27
Ciri yang menarik dari teologi mistis ini adalah bahwa menurutnya manusia
tidaklah diciptakan, tetapi dalam suatu cara bersifat ketuhanan. Owens
menguraikan mitos ini:
Citra Tuhan yang kompleks… juga dilukiskan oleh Kabbalah memiliki sebuah bentuk
yang uniter, antropomorfik. Menurut sebuah resensi Kabbalistik, Tuhan adalah
Adam Kadmon: Manusia purba atau bentuk pola dasar pertama manusia. Manusia
berbagi dengan Tuhan, baik kilauan cahaya ketuhanan yang hakiki dan tak
diciptakan, juga bentuk yang organik dan kompleks. Persamaan aneh tentang Adam
sebagai Tuhan didukung oleh sebuah sandi Kabbalah: nilai numeris dari nama Adam
dan Jehovah dalam bahasa Ibrani (Tetragrammaton, Yod he vav he) adalah
sama-sama 45. Jadi, dalam penafsiran Kabbalah, Jehovah sama dengan Adam: Adam
adalah Tuhan. Dengan penegasan ini datanglah pernyataan bahwa semua manusia
dalam perwujudan tertinggi menyerupai Tuhan. 28
Teologi ini tersusun dari mitologi paganisme, dan menjadi basis bagi
kemerosotan agama Yahudi. Orang Yahudi pengikut Kabbalah melanggar batas-batas
akal sehat sedemikian jauh sampai-sampai mereka mencoba membuat manusia menjadi
tuhan. Apalagi, menurut teologi ini, selain bersifat ketuhanan, manusia hanya
terdiri dari bangsa Yahudi; suku bangsa lain tidak dipandang sebagai manusia.
Akibatnya, di dalam agama Yahudi, yang awalnya didirikan berdasarkan pengabdian
dan ketaatan kepada Tuhan, mulailah doktrin yang rusak ini berkembang, dengan
maksud untuk memuaskan arogansi bangsa Yahudi. Walaupun sifat dasarnya
bertentangan dengan Taurat, Kabbalah dimasukkan ke dalam agama Yahudi. Pada
akhirnya, Kabbalah mulai merusak Taurat itu sendiri.
Hal lain yang menarik tentang doktrin-doktrin Kabbalah yang rusak adalah
kesamaannya dengan berbagai pemikiran pagan dari Mesir Kuno. Sebagaimana telah
didiskusikan pada halaman-halaman sebelumnya, bangsa Mesir Kuno meyakini bahwa
materi telah selalu ada; dengan kata lain, mereka menolak pemikiran bahwa
diciptakan dari ketiadaan. Kabbalah menyatakan hal yang sama sehubungan dengan
manusia; Kabbalah mengklaim bahwa manusia tidak diciptakan, dan mereka
bertanggung jawab untuk mengatur keberadaan mereka sendiri.
Untuk diungkapkan dalam istilah modern: bangsa Mesir Kuno adalah materialis,
dan pada dasarnya, doktrin Kabbalah dapat dinamai humanisme sekuler. Menarik
untuk dicatat bahwa kedua konsep ini — materialisme dan humanisme sekuler —
menguraikan ideologi yang telah mendominasi dunia selama dua abad ke belakang.
Sungguh menggoda untuk mempertanyakan apakah ada kekuatan yang telah membawa
doktrin Mesir Kuno dan Kabbalah dari tengah-tengah sejarah kuno ke masa kini.
Adalah tidak mungkin memahami gerakan Zionisme tanpa mempclajari sepak-terjang organisasi rahasia Yahudi yang dikenal dengan nama “Illuminati”. “Illuminati” adalah organisasi rahasia Yahudi yang bergerak di bawah tanah, menjalankan segenap agenda Zionisme yang didasarkan pada ajaran Qabala, baik secara terbuka, maupun klandestin. Tidak banyak yang diketahui tentang asal-mula organisasi rahasia yang bemama “Illuminati” ini. Beberapa peneliti menycbut asal-usulnya pada organisasi “Illuminati” yang didirikan di Bavaria pada abad ke-18 oleh Adam Weishaupt, tetapi fakta-fakta menunjukkan bahwa organisasi rahasia Yahudi ini sudah ada jauh sebelum itu.
Organisasi rahasia Yahudi tertua yang sekarang dikenal adalah gerakan
kepercayaan Qabala, sebagaimana dituturkan di atas tadi, Yang tcrnyata setelah
ditelusuri telah berusia paling tidak 4000 tahun. Ordo Qabala yang pertama
terbentuk kira-kira selama era pembuangan suku-suku Bani Israeli ke Babilonia
di bawah nama “Ordo Persaudaraan” pada era dinasti Ur ke-3, antara 2112 - 2004
SM. Kaum Qabalis itu menyusup dan merebut kekuasaan, dan berhasil. Praktek
“Ordo Persaudaraan” yang didasarkan pada ajaran Qabala itu tetap hidup dan
dijalankan sampai dengan hari ini.
“Tata Dunia Baru” (Novus Ordo Seclorum) dan “Pemerintahan Satu Dunia” (E
Pluribus Unum). Kedua seloka itu dinukilkan pada lembaran uang-kertas
denominasi satu dolar Amerika dewasa ini di bawah lambang Qabala “piramida
dengan mata Lucifer di puncaknya yang senantiasa mengawasi dan menguasai”.
Selama perjalanan sejarah tercatat ada tiga ordo Qabala, Ordo Hijau, Ordo
Kuning, dan Ordo Putih. Yang paling menarik dari ordo yang tiga itu adalah Ordo
Putih, yang nampaknya nyaris tidak teridentifikasi oleh para peneliti.
Kelangsungan Ordo Putih itu dicapai karena gerakannya yang sangat rahasia.
Kalau ordo lainnya lebih menekankan pada ajaran penyembahan Lucifer, maka Ordo
Putih ini patut diduga sebagai suatu organisasi yang menekankan missi politik,
di samping mengembangkan ajaran Qabala. Mereka merumuskan bahwa missi Qabala
adalah untuk menentukan jalannya peradaban ummat manusia dengan tujuan
membentuk “Pemerintahan Satu Dunia” ( E Pluribus Unum) di bawah kepemimpinan
kaum Yahudi.
Merekalah yang diduga menciptakan aksara Yunani, politik (sebagaimana
pengertiannya sampai kini), theosufi, filosufi (termasuk menghasilkan para
filosuf besar seperti Plato, Socrates, dsb.), sistem pemerintahan, militer,
pendidikan, (menyelewengkan) agama, segregasi, hierarchie, dan ilusi ten tang
adanya ras unggul Aria yang di kemudian hari digunakan oleh Hitler dan ras
kulit putih tertentu di dunia. Dengan kata lain, mereka merupakan peletak dasar
peradaban Barat sekarang ini. Adalah kenyataan, peradaban Barat masa kini
didasarkan pada prinsip-prinsip yang berdasarkan peradaban Judeo-Greko.
Sejak permulaannya Ordo Putih Qabala memandang sangat penting untuk memelihara
garis-darah Yahudi yang “tidak-tercemar”. Untuk dapat masuk Ordo Persaudaraan
Putih seorang Yahudi harus memiliki darjah magister pada semua disiplin ilmu
yang dipandang berkaitan dengan ajaran Qabala, dan banyak dari disiplin ilmu
itu berada di luar kemampuan orang-biasa. Hanya orang Yahudi dari garis
keturunan yang lurus yang diizinkan masuk menjadi anggota.
Dalam praktek berarti seseorang harus melalui pendidikan selama tidak kurang
dari 40 tahun. Prinsip itu tetap diberlakukan oleh organisasi penerus Qabala,
“Illuminati”. Oleh karena itu bagi keluarga Yahudi penting untuk mempunyai anak
banyak - kalau seorang anak gagal - yang lain diharapkan akan dapat lolos dari
seleksi yang ketat itu. Ordo Putih adalah peletak dasar konsep yang kini
dikenal dengan nama “Tata Dunia Baru” (Novus Ordo Seclorum) dan “Pemerintahan
Satu Dunia” (E Pluribus Unum). Kedua seloka itu dinukilkan pada lembaran
uang-kertas denominasi satu dolar Amerika dewasa ini di bawah lambang Qabala
“piramida dengan mata Lucifer di puncaknya yang senantiasa mengawasi dan
menguasai”. Lambang kaum Qabalis ini pada mata-uang Amerika Serikat membuktikan
keberhasilan kaum Qabalis menginfiltrasi lembaga keuangan Amerika Serikat
melalui manipulasi politik para bankir Yahudi. “Karya Zaman” mereka terus
berlanjut melalui “kekuasaan” uang dolar ke seluruh dunia.
Ordo Putih Qabala Menginfiltrasi “Illuminati”
Nama “Illuminati” berasal dari nama yang diberikan oleh para rahib Gereja Nicene
Awal kepada mereka yang berserah diri untuk dibaptis menjadi Kristen. Mereka
disebut “illuminati”, yang artinya “mereka yang menerima cahaya” atau
“pencerahan”, dengan asumsi mereka telah menerima petunjuk tatkala dibaptis ke
dalam iman Katolik; mereka telah menerima karunia “cahaya” dalam artian
“pencerahan nurani”.
Sebuah sekte mistik gereja Katolik dengan nama “Illuminati” pada awal abad
ke-16 berhasil disusupi oleh anasir Qabala yang tengah dikejar-kejar oleh
Gereja di masa Inkuisisi Spanyol. Sekte Katolik yang tersusupi ini kemudian
muncul di Perancis dengan nama ‘Guerinets’ antara periode 1623 sampai 1635. Di
Spanyol dan Italia pada abad ke-15 dan ke-16, sekte ini muncul dengan nama
lain, “Alumbrado”, yang diartikan bahwa seseorang telah mampu melakukan komuni
langsung dengan Roh Kudus, sehingga mereka (orang-orang Qabalis itu) tidak lagi
perlu melakukan ritus gereja Katolik. Namun kepercayaan ini oleh Gereja Katolik
dianggap sebagai bid’ah, dan mereka tetap menjadi sasaran perburuan Inkuisisi. Selama
kurang lebih seabad lamanya gerak-gerik kaum ‘Illuminati’ Yahudi tidak
terdengar. Mereka bergerak di bawah tanah. Tetapi pada tahun 117I nama
“Illuminati” muncul kembali, pada sebuah organisasi yang didirikan Adam
Weishaupt di Ingolstadt, Bavaria. Siapa sebenamya Adam Weishaupt?
Adam Weishaupt
Tokoh ini dikenal dengan banyak nama panggilan. Pendeta Abbe Barruel
menyebutnya, “iblis yang menjelma dalam diri manusia”. Thomas Jefferson (dia
sendiri seorang ‘Freemason’) menyebutnya “seorang filantropis yang tidak
membahayakan”. Prof. John Robinson, guru-besar filsafat murni dari University
of Edinburgh, peneliti gerakan “Illuminati”, menyebutnya “konspirator yang
paling cerdas yang pernah ada”. Siapa sesungguhnya orang yang menyebut dirinya
dengan nama samaran yang sederhana, “Broeder Spartacus” itu ?
Adam Weishaupt lahir pada tanggal 6 Februari 1748 di Ingolstadt, kerajaan
Bavaria, Jerman. Ketika ia masih bayi orang-tuanya yang tadinya memeluk agama
Yahudi Orthodoks beralih memeluk agama Katolik Roma. Yang semestinya ia
bersekolah di ‘yeshiva’ (madrasah Yahudi), Adam kecil disekolahkan oleh
orang-tuanya ke sekolah-dasar Katolik, dan kemudian ke hochschule (sekolah
menengah umum) yang dikelola oleh ordo Jesuit.
Sebagai warga Bavaria, Adam mempelajari bahasa Czech dan Itali, dan di sekolah
dengan cepat ia menguasai bahasa Latin dan Yunani, dan dengan bantuan ayahnya,
menguasai bahasa Ibrani. Dengan kecerdasannya yang tajam dan penguasaannya pada
berbagai bahasa, para pendeta Jesuit pengasuhnya berharap ia akan menjadi
seorang missionaris yang sangat cocok untuk bekerja di seberang lautan,
terutama di Amerika Latin, atau di Asia. Tetapi Adam Weishaupt memberontak
terhadap disiplin yang berlaku di lingkungan Ordo Jesuit. Ia melawan tekanan
mereka dan merasa lebih baik menjadi profesor di bidang hukum gereja di
Universitaet Ingolstadt.
Kira-kira pada tahun 1768 Adam Weishaupt mulai “membangun sebuah perpustakaan
yang besar dengan maksud untuk membentuk suatu akademi ilmu pengetahuan dan
sebagai tempat berhimpunnya para cendekiawan”. Ia mempelajari hampir setiap
manuskrip kuno Qabala dan buku-pegangan apa pun yang ada kaitannya dengan
ajaran tersebut. Adam Weishaupt sejak itu mulai tertarik pada okultisme, dan
terobsesi bukan hanya oleh ajarannya tetapi sampai kepada lambang Qabala, yaitu
sebuah piramida besar dengan sebiji mata yang menyala.
Pada 1771 Adam Weishaupt memutuskan untuk membentuk sebuah masyarakat rahasia,
sesuai missi ‘Ordo Qabala Putih’ kuno, yang bertujuan untuk “mengubah” arah
peradaban ummat manusia. Untuk merancang rencananya Adam Weishaupt memerlukan
waktu 5 tahun, sambil menghimpun keterangan dari berbagai sumber okultisme yang
ditemukannya. Untuk ordo rahasia yang didirikannya diberinya nama,
“Perfectibilisen”, yang diambilnya dari kaum Cathar, cabang agama Qabala yang
berkembang di Eropa selama 400 tahun. Gerakan kaum Cathar, yang disebut juga
sebagai “kaum yang sempurna”, dihancurkan oleh Paus Innocentius III di medan
pertempuran Lambang Gerakan Illuminati Albigensia pada awal abad ke-13. Adam
Weishaupt membangun ordonya dalam bentuk struktur sebuah Piramida, sesuai
hirarki organisasi Qabala.
“Para anggotanya harus bersumpah taat kepada para atasan, yang dibagi ke dalam
tiga klas utama : pertama, adalah para novis, minerval, dan illuminati junior”.
Pada klas kedua, terdiri dari “para ksatria”, sedang klas yang ketiga, atau
kIas rahasia, “terdiri dari dua tingkat, pendeta dan regent, serta ‘magus’ dan
raja, atau ‘Illuminatus Rex”. Kaum “Illuminati” diharuskan senantiasa
tutup-mulut. “Setiap anggota diwajibkan menyerahkan janji tertulis tidak akan
mengungkapkan apa pun tentang organisasi rahasia ini kepada siapa pun;
bersumpah tidak kenaI siapa atasannya, dan asal-usul dari organisasinya, tetapi
ia yakin bahwa ordo ini telah ada jauh di masa silam”. Anggotanya lebih lanjut
bersumpah, “untuk tutup-mulut, serta taat dan setia selama-lamanya; setiap
bulan ia wajib mengirimkan suatu laporan kepada atasannya yang tidak dikenalnya
“.
Adam Weishaupt merasa masyarakat hanya akan bisa “diselamatkan” dengan
perombakan total. Dalam kata lain, ia adalah utopis pertama yang berpikir dalam
skala global, dan mengimpikan saat ketika kelompoknya akan berhasil mewujudkan
‘Novus Ordo Seclorum’ (Tata Dunia Baru). Ordo “Illuminati” dari Adam Weishaupt
mempunyai lima tujuan akhir mengikuti sumpah kaum Qabalis kuno,
1. menumbangkan kerajaan-kerajaan
2. menghapuskan pemilikan pribadi dan warisan
3. menghilangkan kecintaan kepada tanah-air
4. meniadakan kehidupan keluarga dan lembaga perkawinan, dan pembentukan
pendidikan yang bersifat komunal bagi anak-anak
5. menghapuskan semua agama yang ada.
Dengan menghimpun orang-orang “yang terbaik dan paling cerdas” se-Eropa,
sebagian besarnya adalah para cendekiawan Yahudi, Adam Weishaupt yakin sekali
ordo yang didirikannya akan mampu mencapai tujuannya. Setiap anggota
diaspirasikan untuk menjadi penguasa. “Kami”, katanya, “merasa memiliki
persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi penguasa”. Tentu saja pernyataan itu
menjadi godaan yang menarik baik bagi orang yang baik maupun yang mursal.
Ordo itu berkembang dengan cepat. Ia juga mendorong para pengikutnya tidak
mundur dalam menjalankan kekerasan atau tindakan kriminal dalam mencapai
tujuan-tujuan “Illuminati”, dengan menulis, “Dosa hanyalah bila hal itu
menimbulkan penderitaan, tetapi bila keuntungan yang diperoleh lebih besar
daripada mudaratnya, maka hal itu menjadi suatu kebajikan”. Rekrutmen
berlangsung dalam tempo cepat. Adam Weishaupt menghimpun banyak pembantunya yng
cakap untuk perjuangannya. Antara lain Baron Xavier von Zwack, yang melakukan
lobbi untuk memperluas jaringan Ordo itu ,di Jerman dan 1nggeris, juga dengan
bantuan William Petty, Earl dari Shelburne yang ke-2, dan Baron Adolf von
Knigge, yang berhasil menghubungkan organisasi “Illuminati” dengan gerakan “Freemasonry”
pada Kongres di Whilhelmsbad pada tahun 1782.
Sejak 1782 gerakan “Illuminati” menyebar dari Denmark sampai ke Portugal,
bahkan lebih jauh lagi. Orang-orang 1nggeris yang ter-illuminasi bergabung
dengan orang-orang Amerika membangun Loji Columbia di kota New York pada tahun
yang sarna. Seorang bangsawan muda Rusia, Alexander Radischev, bergabung di
Leipzieg, dan menyebarkan doktrinnya ke kampung halamannya di St. Petersburg.
Di Lisabon seorang penyair bernama Claudio Manuel da Costa menjadi anggota, dan
ketika hijrah ke Brazil ia mendirikan sebuah cabang dengan dibantu dua orang
dokter dari Ouro Preto, Domingos Vidal Barbarosa dan Jose Alvares Maciel. Pada
tahun 1788 trio ini melancarkan pemberontakan “Illuminati” yang pertama,
“Inconfidencia Mineira”, tetapi pemberontakan itu ditumpas ketika baru saja
berputik oleh raja muda Marquis de Barbacena.
Sementara itu di Jerman, Adam Weishaupt menyadari kehidupan sebagai Illuminatus
Rex tidaklah seindah seperti yang dibayangkannya. Gundiknya yang kemudian bunting,
menuntut atau membayar kompensasi dengan uang pesangon yang cukup besar, atau
mengawininya. Adam Weishaupt menolak, dan wanita itu mengancam akan membuka
skandal itu ke hadapan publik.
Baron von Knigge yang merasa berjasa meningkatkan cira “Illuminati” melalui
persekutuan dengan “Freemasonry” menuntut bahwa seharusnya ia diberikan
penghargaan yang sepatutnya, yaitu menjadi ketua-bersama pada ordo tersebut.
Adam Weishaupt menolak dan sikapnya ini menyebabkan timbulnya permusuhan antara
kedua tokoh ini, yang berakibat von Knigge meninggalkan ordo itu pada tahun
1784. Untuk menambah keadaan yang telah makin buruk, para penulis “Illuminati”,
Johann Herder dan Johann G.Fichte, mulai memukul genderang untuk persatuan
Jerman. Seruan mereka untuk “Ein Yolk und ein Reich” benar-benar
bertolak-belakang dengan rencana Adam Weishaupt yang bercita-cita menghapuskan
nasionalisme. Meski Adam Weishaupt seorang cendekiawan yang cemerlang, ia sarna
sekali tidak memiliki kepemimpinan. Ia keras kepala dan angkuh, tidak suka
mendengarkan nasihat para bawahannya.
Watak itu membuat banyak anggota “Illuminati” rendahan yang tidak senang,
seperti Joseph Utschneider, dan mereka yang tidak senang itu menunggu saat yang
tepat untuk memuaskan dendam mereka. Saatnya tidaklah terlalu lama. Seorang
kurir “Illuminati” di tengah perjalanannya mati disambar petir. Ketika polisi
Bavaria memeriksa mayatnya, mereka menemukan pesan bersandi dari Adam Weishaupt
yang dijahit di antara lipatan bajunya. Mereka menemukan di dalam lipatan yang dijahit
itu apa yang kemudian dikenal sebagai ‘The Protocols of the Elders of Zion ‘
(’Protokol dari para Pinisepuh Zion’) yang menghebohkan.
Apa yang dinamakan ‘Protokol’ itu merupakan sebuah dokumen yang memuat sebuah
agenda besar dengan tujuan utama untuk penguasaan dunia oleh kaum Zionis. Pada
saat yang kritik inilah Utschneider dan ketiga orang sahabatnya tampil dan
melaporkan kepada penguasa Bavaria segala hal tentang “Illumninati”. Akibatnya
raja Bavaria memberangus ordo itu pada bulan Agustus 1784.
Pendeta Abbe Barruel menyebutnya, “iblis yang menjelma dalam diri manusia”.
Thomas Jefferson (dia sendiri seorang ‘Freemason’) menyebutnya “seorang
filantropis yang tidak membahayakan”. Prof. John Robinson, guru-besar filsafat
murni dari University of Edinburgh, peneliti gerakan “Illuminati”, menyebutnya
“konspirator yang paling cerdas yang pernah ada”.Adam Weishaupt akhirnya memang
dipecat dari jabatannya sebagai profesor di Universitaet Ingolstadt dan
dikenakan tuduhan mulai dari pengkhianatan sampai dengan homoseksual. Ia
melarikan diri ke Regensburg. Ketika ia menghadapi masyarakat yang bersikap
sama bermusuhannya seperti di tempat asalnya, ia meneruskan ke Gotha, dimana ia
diberi perlindungan oleh Duke Ernst II, Seorang kawannya, Dr. Schwartz, mengangkut
koleksi buku-buku Cathar, Qabala, dan berbagai ragam buku tentang okultisme
milik Adam Weishaupt ke atas sebuah gerobak sapi dan menggiringnya ke Moskow.
“Konspirator yang paling cerdas yang pernah hidup” itu menjalani sisa masa
hidupnya di Gotha. Ia terlibat dalam kejahatan lain, yaitu Revolusi Perancis
bersama dengan rekan korespondennya Jean-Baptiste Willermoz, seorang
Illuminatus dari Lyons. Dan dalam sisa umurnya ia masih sempat memberikan ilham
kepada generasi baru “Illuminati” yang berlindung di bawah mantel
“Freemasonry”, seperti ,antara lain tokoh anarchies Cloots, Francois Babeuf,
dan Filippo Buonarotti.
Adam Weishaupt meninggal pada tanggal 18 Nopember 1830 di Gotha. Bahkan dalam
matinya ia tetap menjadi seorang tokoh yang penuh kontroversi. Encyclopaedia
Catholica Roma tahun 1910 menyatakan Adam Weishaupt telah bertaubat ketika saat
sakarat dan melakukan rekonsiliasi dengan Gereja. Tetapi penulis riwayat
hidupnya, Gary Allen mengklaim, bahwa Adam Weishaupt sebelum meninggalnya
tengah menulis sebuah esei tentang seni sihir berjudul ‘Two Fragments on a
Ritual’ (Ritual Dua Fragmen), ketika tiba-tiba ia lunglai dan meninggal.
Lebih dari seabad kemudian dalam Kongres Zionis Intemasional ke-1 yang
berlangsung pada tanggal 29-31 Agustus 1897 di Bazel, Switzerland, dokumen
rahasia ‘the Protocols’, disyahkan oleh kongres sebagai acuan utama gerakan
Zionis. Tentang hal itu John Robinson pada tahun 1789 menulis sebuah buku
berjudul ‘Proof of a Conspiracy to Destroy All Governments and Religions’ (’Bukti
Adanya Persekongkolan untuk Menghancurkan Semua Pemerintahan dan Agama’), telah
memperingatkan masyarakat dunia mengenai agenda kaum Zionis terhadap
bangsa-bangsa dan agama-agama di dunia.
Para peneliti “Illuminati” meyakini bahwa salah satu konspirasi “Illuminati”
untuk menghancurkan Gereja Katolik Roma ialah upaya kaum Qabalis membina paham
rasionalisme, yang kemudian melahirkan gerakan “Reformasi Gereja” di Jerman di
bawah pendeta Martin Luther, yang berujung dengan berdirinya gereja Protestan.
Para “cendekiawan terpilih”, atau kaum “Illuminati”, menurut keyakinan Adam
Weishaupt, kelak akan mampu mengambil-alih kepemimpinan dunia dan dengan itu
akan mampu melaksanakan program penguasaan dunia mereka, dan sudah
terbukti.masihkah anda diam?eitt tapi mungkin kita tidak mampu melawan mereka,
tapi setidaknya kita berdoa agar diselamatkan dari Mereka.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Semoga bermanfaat.dan bias menjadi tambahan wawasan kita,amin
Disusun Oleh Zebbs Mcbroto /Wils Mcbroto
Seorang Perawat Lulusan SPK Metro 1995 / Ikatan Dinas 1997
Saat Ini Bekerja di Puskesmas Puncowati/Terbanggi Besar /Lampung Tengah
Pengasuh Channel Youtube :
Gudang keterampilan :
Link channel
https://youtube.com/channel/UCBekTBtihyCetQLk96khGWw
Duo Bidandari Syantieq
Link channel
https://youtube.com/c/DuoBidandariSyantieqMcbrotodevision
Tidak ada komentar:
Posting Komentar