When Mystiq Became csience (Ketikoa Mitos Kuno Berubah dan menyusup dalam Ilmu Pengetahuan dan Technologi, Sihir dan Sekte kuno terbungkus dalam Organisasi Pencerahan Illuminati padahal mengantar ke Neraka Jahannam ) dimana Organisasi kuno mengerikan yang bangkit kembali setelah ditumpas oleh umat kristen, kini bangkit ibarat Kyubii naruto yang ingin menguasai dunia ?/? Al Pareyiin wills Mcbroto 2020 AD
Illuminati, Organisasi Sekte Qaballah Pengusung NWO
بسم الله الرحمن الرحي
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Organisasi rahasia Yahudi tertua yang sekarang dikenal adalah gerakan
kepercayaan Qabala, sebagaimana dituturkan di atas tadi, Yang tcrnyata setelah
ditelusuri telah berusia paling tidak 4000 tahun. Ordo Qabala yang pertama
terbentuk kira-kira selama era pembuangan suku-suku Bani Israeli ke Babilonia
di bawah nama “Ordo Persaudaraan” pada era dinasti Ur ke-3, antara 2112 - 2004
SM. Kaum Qabalis itu menyusup dan merebut kekuasaan, dan berhasil. Praktek
“Ordo Persaudaraan” yang didasarkan pada ajaran Qabala itu tetap hidup dan
dijalankan sampai dengan hari ini.
“Tata Dunia Baru” (Novus Ordo Seclorum) dan “Pemerintahan Satu Dunia” (E
Pluribus Unum). Kedua seloka itu dinukilkan pada lembaran uang-kertas
denominasi satu dolar Amerika dewasa ini di bawah lambang Qabala “piramida
dengan mata Lucifer di puncaknya yang senantiasa mengawasi dan menguasai”.
Selama perjalanan sejarah tercatat ada tiga ordo Qabala, Ordo Hijau, Ordo
Kuning, dan Ordo Putih. Yang paling menarik dari ordo yang tiga itu adalah Ordo
Putih, yang nampaknya nyaris tidak teridentifikasi oleh para peneliti.
Kelangsungan Ordo Putih itu dicapai karena gerakannya yang sangat rahasia.
Kalau ordo lainnya lebih menekankan pada ajaran penyembahan Lucifer, maka Ordo
Putih ini patut diduga sebagai suatu organisasi yang menekankan missi politik,
di samping mengembangkan ajaran Qabala. Mereka merumuskan bahwa missi Qabala
adalah untuk menentukan jalannya peradaban ummat manusia dengan tujuan
membentuk “Pemerintahan Satu Dunia” ( E Pluribus Unum) di bawah kepemimpinan
kaum Yahudi.
Merekalah yang diduga menciptakan aksara Yunani, politik (sebagaimana
pengertiannya sampai kini), theosufi, filosufi (termasuk menghasilkan para
filosuf besar seperti Plato, Socrates, dsb.), sistem pemerintahan, militer,
pendidikan, (menyelewengkan) agama, segregasi, hierarchie, dan ilusi ten tang
adanya ras unggul Aria yang di kemudian hari digunakan oleh Hitler dan ras
kulit putih tertentu di dunia. Dengan kata lain, mereka merupakan peletak dasar
peradaban Barat sekarang ini. Adalah kenyataan, peradaban Barat masa kini
didasarkan pada prinsip-prinsip yang berdasarkan peradaban Judeo-Greko.
Sejak permulaannya Ordo Putih Qabala memandang sangat penting untuk memelihara
garis-darah Yahudi yang “tidak-tercemar”. Untuk dapat masuk Ordo Persaudaraan
Putih seorang Yahudi harus memiliki darjah magister pada semua disiplin ilmu
yang dipandang berkaitan dengan ajaran Qabala, dan banyak dari disiplin ilmu
itu berada di luar kemampuan orang-biasa. Hanya orang Yahudi dari garis
keturunan yang lurus yang diizinkan masuk menjadi anggota.
Dalam praktek berarti seseorang harus melalui pendidikan selama tidak kurang
dari 40 tahun. Prinsip itu tetap diberlakukan oleh organisasi penerus Qabala,
“Illuminati”. Oleh karena itu bagi keluarga Yahudi penting untuk mempunyai anak
banyak - kalau seorang anak gagal - yang lain diharapkan akan dapat lolos dari
seleksi yang ketat itu. Ordo Putih adalah peletak dasar konsep yang kini
dikenal dengan nama “Tata Dunia Baru” (Novus Ordo Seclorum) dan “Pemerintahan
Satu Dunia” (E Pluribus Unum). Kedua seloka itu dinukilkan pada lembaran
uang-kertas denominasi satu dolar Amerika dewasa ini di bawah lambang Qabala
“piramida dengan mata Lucifer di puncaknya yang senantiasa mengawasi dan
menguasai”. Lambang kaum Qabalis ini pada mata-uang Amerika Serikat membuktikan
keberhasilan kaum Qabalis menginfiltrasi lembaga keuangan Amerika Serikat
melalui manipulasi politik para bankir Yahudi. “Karya Zaman” mereka terus
berlanjut melalui “kekuasaan” uang dolar ke seluruh dunia.
Ordo Putih Qabala Menginfiltrasi “Illuminati”
Nama “Illuminati” berasal dari nama yang diberikan oleh para rahib Gereja Nicene
Awal kepada mereka yang berserah diri untuk dibaptis menjadi Kristen. Mereka
disebut “illuminati”, yang artinya “mereka yang menerima cahaya” atau
“pencerahan”, dengan asumsi mereka telah menerima petunjuk tatkala dibaptis ke
dalam iman Katolik; mereka telah menerima karunia “cahaya” dalam artian
“pencerahan nurani”.
Sebuah sekte mistik gereja Katolik dengan nama “Illuminati” pada awal abad
ke-16 berhasil disusupi oleh anasir Qabala yang tengah dikejar-kejar oleh
Gereja di masa Inkuisisi Spanyol. Sekte Katolik yang tersusupi ini kemudian
muncul di Perancis dengan nama ‘Guerinets’ antara periode 1623 sampai 1635. Di
Spanyol dan Italia pada abad ke-15 dan ke-16, sekte ini muncul dengan nama
lain, “Alumbrado”, yang diartikan bahwa seseorang telah mampu melakukan komuni
langsung dengan Roh Kudus, sehingga mereka (orang-orang Qabalis itu) tidak lagi
perlu melakukan ritus gereja Katolik. Namun kepercayaan ini oleh Gereja Katolik
dianggap sebagai bid’ah, dan mereka tetap menjadi sasaran perburuan Inkuisisi. Selama
kurang lebih seabad lamanya gerak-gerik kaum ‘Illuminati’ Yahudi tidak
terdengar. Mereka bergerak di bawah tanah. Tetapi pada tahun 117I nama
“Illuminati” muncul kembali, pada sebuah organisasi yang didirikan Adam
Weishaupt di Ingolstadt, Bavaria. Siapa sebenamya Adam Weishaupt?
Adam Weishaupt
Tokoh ini dikenal dengan banyak nama panggilan. Pendeta Abbe Barruel
menyebutnya, “iblis yang menjelma dalam diri manusia”. Thomas Jefferson (dia
sendiri seorang ‘Freemason’) menyebutnya “seorang filantropis yang tidak
membahayakan”. Prof. John Robinson, guru-besar filsafat murni dari University
of Edinburgh, peneliti gerakan “Illuminati”, menyebutnya “konspirator yang
paling cerdas yang pernah ada”. Siapa sesungguhnya orang yang menyebut dirinya
dengan nama samaran yang sederhana, “Broeder Spartacus” itu ?
Adam Weishaupt lahir pada tanggal 6 Februari 1748 di Ingolstadt, kerajaan
Bavaria, Jerman. Ketika ia masih bayi orang-tuanya yang tadinya memeluk agama
Yahudi Orthodoks beralih memeluk agama Katolik Roma. Yang semestinya ia
bersekolah di ‘yeshiva’ (madrasah Yahudi), Adam kecil disekolahkan oleh
orang-tuanya ke sekolah-dasar Katolik, dan kemudian ke hochschule (sekolah
menengah umum) yang dikelola oleh ordo Jesuit.
Sebagai warga Bavaria, Adam mempelajari bahasa Czech dan Itali, dan di sekolah
dengan cepat ia menguasai bahasa Latin dan Yunani, dan dengan bantuan ayahnya,
menguasai bahasa Ibrani. Dengan kecerdasannya yang tajam dan penguasaannya pada
berbagai bahasa, para pendeta Jesuit pengasuhnya berharap ia akan menjadi
seorang missionaris yang sangat cocok untuk bekerja di seberang lautan,
terutama di Amerika Latin, atau di Asia. Tetapi Adam Weishaupt memberontak
terhadap disiplin yang berlaku di lingkungan Ordo Jesuit. Ia melawan tekanan
mereka dan merasa lebih baik menjadi profesor di bidang hukum gereja di
Universitaet Ingolstadt.
Kira-kira pada tahun 1768 Adam Weishaupt mulai “membangun sebuah perpustakaan
yang besar dengan maksud untuk membentuk suatu akademi ilmu pengetahuan dan
sebagai tempat berhimpunnya para cendekiawan”. Ia mempelajari hampir setiap
manuskrip kuno Qabala dan buku-pegangan apa pun yang ada kaitannya dengan
ajaran tersebut. Adam Weishaupt sejak itu mulai tertarik pada okultisme, dan
terobsesi bukan hanya oleh ajarannya tetapi sampai kepada lambang Qabala, yaitu
sebuah piramida besar dengan sebiji mata yang menyala.
Pada 1771 Adam Weishaupt memutuskan untuk membentuk sebuah masyarakat rahasia,
sesuai missi ‘Ordo Qabala Putih’ kuno, yang bertujuan untuk “mengubah” arah
peradaban ummat manusia. Untuk merancang rencananya Adam Weishaupt memerlukan
waktu 5 tahun, sambil menghimpun keterangan dari berbagai sumber okultisme yang
ditemukannya. Untuk ordo rahasia yang didirikannya diberinya nama,
“Perfectibilisen”, yang diambilnya dari kaum Cathar, cabang agama Qabala yang
berkembang di Eropa selama 400 tahun. Gerakan kaum Cathar, yang disebut juga
sebagai “kaum yang sempurna”, dihancurkan oleh Paus Innocentius III di medan
pertempuran Lambang Gerakan Illuminati Albigensia pada awal abad ke-13. Adam
Weishaupt membangun ordonya dalam bentuk struktur sebuah Piramida, sesuai
hirarki organisasi Qabala.
“Para anggotanya harus bersumpah taat kepada para atasan, yang dibagi ke dalam
tiga klas utama : pertama, adalah para novis, minerval, dan illuminati junior”.
Pada klas kedua, terdiri dari “para ksatria”, sedang klas yang ketiga, atau
kIas rahasia, “terdiri dari dua tingkat, pendeta dan regent, serta ‘magus’ dan
raja, atau ‘Illuminatus Rex”. Kaum “Illuminati” diharuskan senantiasa
tutup-mulut. “Setiap anggota diwajibkan menyerahkan janji tertulis tidak akan
mengungkapkan apa pun tentang organisasi rahasia ini kepada siapa pun;
bersumpah tidak kenaI siapa atasannya, dan asal-usul dari organisasinya, tetapi
ia yakin bahwa ordo ini telah ada jauh di masa silam”. Anggotanya lebih lanjut
bersumpah, “untuk tutup-mulut, serta taat dan setia selama-lamanya; setiap
bulan ia wajib mengirimkan suatu laporan kepada atasannya yang tidak dikenalnya
“.
Adam Weishaupt merasa masyarakat hanya akan bisa “diselamatkan” dengan
perombakan total. Dalam kata lain, ia adalah utopis pertama yang berpikir dalam
skala global, dan mengimpikan saat ketika kelompoknya akan berhasil mewujudkan
‘Novus Ordo Seclorum’ (Tata Dunia Baru). Ordo “Illuminati” dari Adam Weishaupt
mempunyai lima tujuan akhir mengikuti sumpah kaum Qabalis kuno,
1. menumbangkan kerajaan-kerajaan
2. menghapuskan pemilikan pribadi dan warisan
3. menghilangkan kecintaan kepada tanah-air
4. meniadakan kehidupan keluarga dan lembaga perkawinan, dan pembentukan
pendidikan yang bersifat komunal bagi anak-anak
5. menghapuskan semua agama yang ada.
Dengan menghimpun orang-orang “yang terbaik dan paling cerdas” se-Eropa,
sebagian besarnya adalah para cendekiawan Yahudi, Adam Weishaupt yakin sekali
ordo yang didirikannya akan mampu mencapai tujuannya. Setiap anggota
diaspirasikan untuk menjadi penguasa. “Kami”, katanya, “merasa memiliki
persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi penguasa”. Tentu saja pernyataan itu
menjadi godaan yang menarik baik bagi orang yang baik maupun yang mursal.
Ordo itu berkembang dengan cepat. Ia juga mendorong para pengikutnya tidak
mundur dalam menjalankan kekerasan atau tindakan kriminal dalam mencapai
tujuan-tujuan “Illuminati”, dengan menulis, “Dosa hanyalah bila hal itu
menimbulkan penderitaan, tetapi bila keuntungan yang diperoleh lebih besar
daripada mudaratnya, maka hal itu menjadi suatu kebajikan”. Rekrutmen
berlangsung dalam tempo cepat. Adam Weishaupt menghimpun banyak pembantunya yng
cakap untuk perjuangannya. Antara lain Baron Xavier von Zwack, yang melakukan
lobbi untuk memperluas jaringan Ordo itu ,di Jerman dan 1nggeris, juga dengan
bantuan William Petty, Earl dari Shelburne yang ke-2, dan Baron Adolf von
Knigge, yang berhasil menghubungkan organisasi “Illuminati” dengan gerakan “Freemasonry”
pada Kongres di Whilhelmsbad pada tahun 1782.
Sejak 1782 gerakan “Illuminati” menyebar dari Denmark sampai ke Portugal,
bahkan lebih jauh lagi. Orang-orang 1nggeris yang ter-illuminasi bergabung
dengan orang-orang Amerika membangun Loji Columbia di kota New York pada tahun
yang sarna. Seorang bangsawan muda Rusia, Alexander Radischev, bergabung di
Leipzieg, dan menyebarkan doktrinnya ke kampung halamannya di St. Petersburg.
Di Lisabon seorang penyair bernama Claudio Manuel da Costa menjadi anggota, dan
ketika hijrah ke Brazil ia mendirikan sebuah cabang dengan dibantu dua orang
dokter dari Ouro Preto, Domingos Vidal Barbarosa dan Jose Alvares Maciel. Pada
tahun 1788 trio ini melancarkan pemberontakan “Illuminati” yang pertama,
“Inconfidencia Mineira”, tetapi pemberontakan itu ditumpas ketika baru saja
berputik oleh raja muda Marquis de Barbacena.
Sementara itu di Jerman, Adam Weishaupt menyadari kehidupan sebagai Illuminatus
Rex tidaklah seindah seperti yang dibayangkannya. Gundiknya yang kemudian bunting,
menuntut atau membayar kompensasi dengan uang pesangon yang cukup besar, atau
mengawininya. Adam Weishaupt menolak, dan wanita itu mengancam akan membuka
skandal itu ke hadapan publik.
Baron von Knigge yang merasa berjasa meningkatkan cira “Illuminati” melalui
persekutuan dengan “Freemasonry” menuntut bahwa seharusnya ia diberikan
penghargaan yang sepatutnya, yaitu menjadi ketua-bersama pada ordo tersebut.
Adam Weishaupt menolak dan sikapnya ini menyebabkan timbulnya permusuhan antara
kedua tokoh ini, yang berakibat von Knigge meninggalkan ordo itu pada tahun
1784. Untuk menambah keadaan yang telah makin buruk, para penulis “Illuminati”,
Johann Herder dan Johann G.Fichte, mulai memukul genderang untuk persatuan
Jerman. Seruan mereka untuk “Ein Yolk und ein Reich” benar-benar
bertolak-belakang dengan rencana Adam Weishaupt yang bercita-cita menghapuskan
nasionalisme. Meski Adam Weishaupt seorang cendekiawan yang cemerlang, ia sarna
sekali tidak memiliki kepemimpinan. Ia keras kepala dan angkuh, tidak suka
mendengarkan nasihat para bawahannya.
Watak itu membuat banyak anggota “Illuminati” rendahan yang tidak senang,
seperti Joseph Utschneider, dan mereka yang tidak senang itu menunggu saat yang
tepat untuk memuaskan dendam mereka. Saatnya tidaklah terlalu lama. Seorang
kurir “Illuminati” di tengah perjalanannya mati disambar petir. Ketika polisi
Bavaria memeriksa mayatnya, mereka menemukan pesan bersandi dari Adam Weishaupt
yang dijahit di antara lipatan bajunya. Mereka menemukan di dalam lipatan yang dijahit
itu apa yang kemudian dikenal sebagai ‘The Protocols of the Elders of Zion ‘
(’Protokol dari para Pinisepuh Zion’) yang menghebohkan.
Apa yang dinamakan ‘Protokol’ itu merupakan sebuah dokumen yang memuat sebuah
agenda besar dengan tujuan utama untuk penguasaan dunia oleh kaum Zionis. Pada
saat yang kritik inilah Utschneider dan ketiga orang sahabatnya tampil dan
melaporkan kepada penguasa Bavaria segala hal tentang “Illumninati”. Akibatnya
raja Bavaria memberangus ordo itu pada bulan Agustus 1784.
Pendeta Abbe Barruel menyebutnya, “iblis yang menjelma dalam diri manusia”.
Thomas Jefferson (dia sendiri seorang ‘Freemason’) menyebutnya “seorang
filantropis yang tidak membahayakan”. Prof. John Robinson, guru-besar filsafat
murni dari University of Edinburgh, peneliti gerakan “Illuminati”, menyebutnya
“konspirator yang paling cerdas yang pernah ada”.Adam Weishaupt akhirnya memang
dipecat dari jabatannya sebagai profesor di Universitaet Ingolstadt dan
dikenakan tuduhan mulai dari pengkhianatan sampai dengan homoseksual. Ia
melarikan diri ke Regensburg. Ketika ia menghadapi masyarakat yang bersikap
sama bermusuhannya seperti di tempat asalnya, ia meneruskan ke Gotha, dimana ia
diberi perlindungan oleh Duke Ernst II, Seorang kawannya, Dr. Schwartz, mengangkut
koleksi buku-buku Cathar, Qabala, dan berbagai ragam buku tentang okultisme
milik Adam Weishaupt ke atas sebuah gerobak sapi dan menggiringnya ke Moskow.
“Konspirator yang paling cerdas yang pernah hidup” itu menjalani sisa masa
hidupnya di Gotha. Ia terlibat dalam kejahatan lain, yaitu Revolusi Perancis
bersama dengan rekan korespondennya Jean-Baptiste Willermoz, seorang
Illuminatus dari Lyons. Dan dalam sisa umurnya ia masih sempat memberikan ilham
kepada generasi baru “Illuminati” yang berlindung di bawah mantel
“Freemasonry”, seperti ,antara lain tokoh anarchies Cloots, Francois Babeuf,
dan Filippo Buonarotti.
Adam Weishaupt meninggal pada tanggal 18 Nopember 1830 di Gotha. Bahkan dalam
matinya ia tetap menjadi seorang tokoh yang penuh kontroversi. Encyclopaedia
Catholica Roma tahun 1910 menyatakan Adam Weishaupt telah bertaubat ketika saat
sakarat dan melakukan rekonsiliasi dengan Gereja. Tetapi penulis riwayat
hidupnya, Gary Allen mengklaim, bahwa Adam Weishaupt sebelum meninggalnya
tengah menulis sebuah esei tentang seni sihir berjudul ‘Two Fragments on a
Ritual’ (Ritual Dua Fragmen), ketika tiba-tiba ia lunglai dan meninggal.
Lebih dari seabad kemudian dalam Kongres Zionis Intemasional ke-1 yang
berlangsung pada tanggal 29-31 Agustus 1897 di Bazel, Switzerland, dokumen
rahasia ‘the Protocols’, disyahkan oleh kongres sebagai acuan utama gerakan
Zionis. Tentang hal itu John Robinson pada tahun 1789 menulis sebuah buku
berjudul ‘Proof of a Conspiracy to Destroy All Governments and Religions’ (’Bukti
Adanya Persekongkolan untuk Menghancurkan Semua Pemerintahan dan Agama’), telah
memperingatkan masyarakat dunia mengenai agenda kaum Zionis terhadap
bangsa-bangsa dan agama-agama di dunia.
Para peneliti “Illuminati” meyakini bahwa salah satu konspirasi “Illuminati”
untuk menghancurkan Gereja Katolik Roma ialah upaya kaum Qabalis membina paham
rasionalisme, yang kemudian melahirkan gerakan “Reformasi Gereja” di Jerman di
bawah pendeta Martin Luther, yang berujung dengan berdirinya gereja Protestan.
Para “cendekiawan terpilih”, atau kaum “Illuminati”, menurut keyakinan Adam
Weishaupt, kelak akan mampu mengambil-alih kepemimpinan dunia dan dengan itu
akan mampu melaksanakan program penguasaan dunia mereka, dan sudah
terbukti.masihkah anda diam?eitt tapi mungkin kita tidak mampu melawan mereka,
tapi setidaknya kita berdoa agar diselamatkan dari Mereka.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Semoga bermanfaat.dan bias menjadi tambahan wawasan kita,amin
Disusun Oleh Zebbs Mcbroto /Wils McbrotoSeorang Perawat Lulusan SPK Metro 1995 / Ikatan Dinas 1997
Saat Ini Bekerja di Puskesmas Puncowati/Terbanggi Besar /Lampung Tengah
Pengasuh Channel Youtube :
Gudang keterampilan :
Link channel
https://youtube.com/channel/UCBekTBtihyCetQLk96khGWw
Duo Bidandari Syantieq
Link channel
https://youtube.com/c/DuoBidandariSyantieqMcbrotodevision
Tidak ada komentar:
Posting Komentar