Sabtu, 30 Januari 2021

🌷Tanda-Tanda Kebahagiaan yang Sejati🌷

🌷Tanda-Tanda Kebahagiaan yang Sejati🌷

Oleh: Raehanul Bahraen

Apabila kita ditanya, “apa tujuan kita hidup di dunia atau apa sih yang kita cari di dunia ini?”  Tentu hampir semua jawabannya adalah sama, yaitu mencari kebahagiaan. Hanya saja, kebahagiaan itu berbeda-beda tergantung dari persepsi setiap orang. Ada yang bahagia ketika bermaksiat, ada yang berbahagia ketika melakukan hobi yang tidak bermanfaat, dan ada yang bahagia ketika melakukan hal-hal aneh yang merugikan masyarakat. Ini semua adalah kebahagiaan yang semu dan hanya sementara saja. Kebahagiaan yang tidak menenangkan hati dan menentramkan jiwa kita. Bahkan ada kebahagiaan yang menipu, yaitu menipu manusia, karena dia menyangka itu adalah kebahagiaan. Padahal hakikatnya, itu adalah kesengsaraan, semisalnya pecandu narkoba.

Sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah Ta’ala dan hari akhir, kita dibimbing oleh syariat agar bahagia dunia dan akhirat dengan kebahagiaan yang sejati. Bukan kebahagiaan yang semu, bahkan kebahagiaan yang menipu. 

Kebahagiaan secara umum

Secara umum, kebahagiaan itu terdapat pada tiga perkara. Syaikh Muhammad At-Tamimi rahimahullah menjelaskan tanda tersebut, yaitu:

إذا أعطى شكر، وإذا ابتلي صبر، وإذ أذنب استغفر، فإن هؤلاء الثلاث عنوان السعادة

1. jika diberi kenikmatan, dia bersyukur,
2. jika diuji dengan ditimpa musibah, dia bersabar,
3. dan jika melakukan dosa, dia beristighfar (bertaubat),

maka tiga hal ini adalah tanda kebahagiaan” (Matan Al-Qawa’idul Arba’).

Perincian apa itu kebahagiaan

Sebagian ulama menjelaskan lebih rinci, apa itu kebahagiaan dan tanda-tandanya. Imam As-Syathiby rahimahullah menjelaskan,

من علامات السعادة على العبد : تيسير الطاعة عليه، وموافقة السنة في أفعاله، وصحبته لأهل الصلاح، وحسن أخلاقه مع الإخوان، وبذل معروفه للخلق، واهتمامه للمسلمين ، ومراعاته لأوقاته

“Di antara tanda-tanda kebahagiaan seorang hamba adalah:
1. dimudahkan ketaatan baginya,
2. perbuatan-perbuatannya (amalnya) sesuai dengan sunnah,
3. berteman dengan orang-orang saleh,
4. baiknya akhlak kepada sesama manusia,
5. menyebarkan kebaikan pada semua makhluk,
6. memberikan perhatian kepada kaum muslimin, dan
7. pandai menjaga waktu” (Al-I’tishom, 2 : 152).

Hal yang paling penting dan perlu diketahui bahwa kebahagiaan itu terutama terletak di hati, bukan pada harta, jabatan dan kedudukan. Hal ini sederhana, tetapi banyak dilupakan dan dilalaikan oleh mansuia. Mereka tertipu dengan dunia dan gemerlap dunia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

“Yang namanya kaya (ghina’), bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup” (HR. Bukhari dan Muslim).

Salah satu tanda kebahagiaan sejati yang juga sering dilupakan manusia adalah bahagia dengan membahagiakan orang lain atau senang karena membuat senang orang lain. Sebagaimana ungkapan bahasa Arab,

سؤال: من أسعد الناس
الجواب: من أسعد الناس

Pertanyaan, ‘Siapakan manusia yang paling berbahagia?’
Jawaban, ‘Mereka yang membuat manusia bahagia (membahagiakan orang lain).’”

Hal ini selaras dengan hadis Nabi Shallallahu ‘alahi wasallam, bahwa salah satu amalan yang paling besar pahalanya di sisi Allah adalah memasukkan kebahagiaan di hati seorang muslim.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

أفضل الأعمال أن تدخل على أخيك المؤمن سرورا

“Sebaik-baik amal saleh adalah agar engkau memasukkan kegembiraan ke hati saudaramu yang beriman” (HR. Ibnu Abi Dunya, Jami’ush Shaghir no. 1096).

Semoga kita selalu bahagia dunia-akhirat dengan taufik dari Allah Ta’ala dan amal saleh. Allah Ta’ala berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An-Nahl: 97).

Demikian pembahasan kami, semoga bermanfaat.

🌸🍀

Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel: muslim.or.id

*🍃Kiat Bersabar Dengan Keburukan Pasangan🍃*

*🍃Kiat Bersabar Dengan Keburukan Pasangan🍃*

Abu Bakar bin Abdurrahman bercerita bahwa Syaikh Abu Muhammad Ibnu Abi Zaid al-Qairawani adalah seorang yang dikenal memiliki kedudukan tinggi dalam  ilmu agama dan ketakwaan. 

Akan tetapi beliau memiliki isteri yang buruk sikapnya terhadap suami, tidak melayani suami dengan baik dan suka menyakiti suami dengan lisannya. 

Ketika hal ini ditanyakan kepada beliau, respon beliau adalah bersabar menghadapi isteri. Beliau mengatakan:

أنا رجل قد أكمل الله على النعمة في صحة بدني و معرفتي و ما ملكت يميني فلعلها بعثت عقوبة على ديني فأخاف إذا فارقتها أن تنزل بي عقوبة هي أشد منها 

_*"Aku adalah seorang yang telah Allah beri nikmat yang sempurna berupa badan sehat, ilmu dan harta. Boleh jadi isteriku tersebut dihadirkan sebagai hukuman atas kekurangan agamaku. Aku khawatir jika aku menceraikannya aku akan mendapatkan hukuman yang lebih berat lagi"*_

(Ahkam al-Qur'an karya Ibnul Arabi 1/388, Dar al-Kitab al-Arabi) 

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

💚Dengan menikah boleh jadi seorang itu makin bahagia atau sebaliknya makin galau dan sengsara. 

💙Pasangan hidup kita adalah pilihan terbaik yang Allah hadiahkan untuk kita.

💜 *"Kita wajib berbaik sangka kepada Allah dalam pasangan yang Allah berikan kepada kita."* 💜


🤎Jika ternyata pasangan yang Allah berikan itu benar-benar mengecewakan bersikaplah sebagai sikap sang ulama di atas, Ibnu Abi Zaid al-Qairawani ulama besar Mazhab Maliki dari Tunisia.


🚹Suami berprinsip, *"Isteriku itu cerewet dan sadis lisannya karena dosa yang demikian banyak kulakukan di masa silam".*


🚺Sebaliknya isteri juga berprinsip, *"Suamiku itu kasar dan jelek perangainya kepada diriku karena Allah ingin menghapus tumpukan dosaku dengannya".*

Dengan sikap demikian rumah tangga tetap bisa dipertahankan dan tidak ada anak-anak yang terlantar gara-gara perceraian. 

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

*✒️by Aris Munandar, SS, MPI*

*🕌Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an --Bantul Yogyakarta*

YANG PINTER MENASEHATI BUANYAK….!yg bener?!!!

YANG PINTER MENASEHATI BUANYAK….!


BBG AL ILMU

🌴🌴🌴
Yang pinter menasehati buanyak….!!! Tapi yang mengamalkan nasehatnya sendiri ?

Sungguh banyak diantara kita yang “HOBY” menasehati di facebook, sungguh ini merupakan kebaikan… tapi janganlah lupa agar kita juga semangat untuk mengamalkan nasehat-nasehat kita sendiri.

🌴🌴🌴
Renungkanlah perkataan Abul Aswad Ad-Dualy:

يَا أَيُّهَا الرَّجُلُ الْمُعَلِّمُ غيره *** هَلاَّ لِنَفْسِكَ كَانَ ذَا التَّعْلِيْمِ

Wahai orang yang mengajari orang lain… Tidakkah kau mengajari dirimu dulu (sebelum orang lain)

🌴🌴🌴
أَتَرَاكَ تُلَقِّحُ بِالرَّشَادِ عُقُوْلَنَا *** صِفَةً وَأَنْتَ مِنَ الرَّشَادِ عَدِيْمُ

Pantaskah kau tanamkan pada akal kami “sifat mulia”… Tapi ternyata, engkau kosong dari sifat mulia itu

لاَ تَنْهَ عَنْ خُلُقٍ وَتَأْتِي مِثْلَهُ *** عَارٌ عَلَيْكَ إِذَا فَعَلْتَ عَظِيْمُ

Janganlah engkau melarang akhlak (yang buruk), tapi kau sendiri melakukannya… Sungguh sangat tercela, jika kau berbuat seperti itu

🌴🌴🌴
اِبْدَأْ بِنَفْسِكَ فَانْهَهَا عَنْ غَيِّهَا *** فَإِذَا انْتَهَتْ عَنْهُ فَأَنْتَ حَكِيْمُ

Mulailah dari dirimu, dan cegahlah jiwamu dari penyimpangannya… jika jiwamu telah telah lepas dari penyimpangannya maka engkau adalah orang yang bijak

فَهُنَاكَ يَنْفَعُ إِنْ وَعَظْتَ وَيُقْتَدَى *** بِالْقَوْلِ مِنْكَ وَيَنْفَعُ التَّعْلِيْمُ

Saat itulah, nasehat dan didikanmu kan berguna, begitu pula ucapanmu, akan menjadi panutan

🌴🌴🌴
Yaa Allah ampunilah kami yang sering menasehati akan tetapi lalai dari nasehatnya sendiri… tunjukanlah kami jalan yang lurus, tutuplah aib-aib kami di dunia, terlebih-lebih lagi di akhirat…

aamiiin yaa Robbal ‘Aaalamiin

Ustadz DR. Firanda Andirja MA, حفظه الله تعالى

=======🌴🌴🌴🌴🌴=======