Sabtu, 30 Januari 2021

*๐ŸƒKiat Bersabar Dengan Keburukan Pasangan๐Ÿƒ*

*๐ŸƒKiat Bersabar Dengan Keburukan Pasangan๐Ÿƒ*

Abu Bakar bin Abdurrahman bercerita bahwa Syaikh Abu Muhammad Ibnu Abi Zaid al-Qairawani adalah seorang yang dikenal memiliki kedudukan tinggi dalam  ilmu agama dan ketakwaan. 

Akan tetapi beliau memiliki isteri yang buruk sikapnya terhadap suami, tidak melayani suami dengan baik dan suka menyakiti suami dengan lisannya. 

Ketika hal ini ditanyakan kepada beliau, respon beliau adalah bersabar menghadapi isteri. Beliau mengatakan:

ุฃู†ุง ุฑุฌู„ ู‚ุฏ ุฃูƒู…ู„ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ู†ุนู…ุฉ ููŠ ุตุญุฉ ุจุฏู†ูŠ ูˆ ู…ุนุฑูุชูŠ ูˆ ู…ุง ู…ู„ูƒุช ูŠู…ูŠู†ูŠ ูู„ุนู„ู‡ุง ุจุนุซุช ุนู‚ูˆุจุฉ ุนู„ู‰ ุฏูŠู†ูŠ ูุฃุฎุงู ุฅุฐุง ูุงุฑู‚ุชู‡ุง ุฃู† ุชู†ุฒู„ ุจูŠ ุนู‚ูˆุจุฉ ู‡ูŠ ุฃุดุฏ ู…ู†ู‡ุง 

_*"Aku adalah seorang yang telah Allah beri nikmat yang sempurna berupa badan sehat, ilmu dan harta. Boleh jadi isteriku tersebut dihadirkan sebagai hukuman atas kekurangan agamaku. Aku khawatir jika aku menceraikannya aku akan mendapatkan hukuman yang lebih berat lagi"*_

(Ahkam al-Qur'an karya Ibnul Arabi 1/388, Dar al-Kitab al-Arabi) 

๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป

๐Ÿ’šDengan menikah boleh jadi seorang itu makin bahagia atau sebaliknya makin galau dan sengsara. 

๐Ÿ’™Pasangan hidup kita adalah pilihan terbaik yang Allah hadiahkan untuk kita.

๐Ÿ’œ *"Kita wajib berbaik sangka kepada Allah dalam pasangan yang Allah berikan kepada kita."* ๐Ÿ’œ


๐ŸคŽJika ternyata pasangan yang Allah berikan itu benar-benar mengecewakan bersikaplah sebagai sikap sang ulama di atas, Ibnu Abi Zaid al-Qairawani ulama besar Mazhab Maliki dari Tunisia.


๐ŸšนSuami berprinsip, *"Isteriku itu cerewet dan sadis lisannya karena dosa yang demikian banyak kulakukan di masa silam".*


๐ŸšบSebaliknya isteri juga berprinsip, *"Suamiku itu kasar dan jelek perangainya kepada diriku karena Allah ingin menghapus tumpukan dosaku dengannya".*

Dengan sikap demikian rumah tangga tetap bisa dipertahankan dan tidak ada anak-anak yang terlantar gara-gara perceraian. 

๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป

*✒️by Aris Munandar, SS, MPI*

*๐Ÿ•ŒPondok Pesantren Hamalatul Qur'an --Bantul Yogyakarta*

YANG PINTER MENASEHATI BUANYAK….!yg bener?!!!

YANG PINTER MENASEHATI BUANYAK….!


BBG AL ILMU

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
Yang pinter menasehati buanyak….!!! Tapi yang mengamalkan nasehatnya sendiri ?

Sungguh banyak diantara kita yang “HOBY” menasehati di facebook, sungguh ini merupakan kebaikan… tapi janganlah lupa agar kita juga semangat untuk mengamalkan nasehat-nasehat kita sendiri.

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
Renungkanlah perkataan Abul Aswad Ad-Dualy:

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ุฑَّุฌُู„ُ ุงู„ْู…ُุนَู„ِّู…ُ ุบูŠุฑู‡ *** ู‡َู„ุงَّ ู„ِู†َูْุณِูƒَ ูƒَุงู†َ ุฐَุง ุงู„ุชَّุนْู„ِูŠْู…ِ

Wahai orang yang mengajari orang lain… Tidakkah kau mengajari dirimu dulu (sebelum orang lain)

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
ุฃَุชَุฑَุงูƒَ ุชُู„َู‚ِّุญُ ุจِุงู„ุฑَّุดَุงุฏِ ุนُู‚ُูˆْู„َู†َุง *** ุตِูَุฉً ูˆَุฃَู†ْุชَ ู…ِู†َ ุงู„ุฑَّุดَุงุฏِ ุนَุฏِูŠْู…ُ

Pantaskah kau tanamkan pada akal kami “sifat mulia”… Tapi ternyata, engkau kosong dari sifat mulia itu

ู„ุงَ ุชَู†ْู‡َ ุนَู†ْ ุฎُู„ُู‚ٍ ูˆَุชَุฃْุชِูŠ ู…ِุซْู„َู‡ُ *** ุนَุงุฑٌ ุนَู„َูŠْูƒَ ุฅِุฐَุง ูَุนَู„ْุชَ ุนَุธِูŠْู…ُ

Janganlah engkau melarang akhlak (yang buruk), tapi kau sendiri melakukannya… Sungguh sangat tercela, jika kau berbuat seperti itu

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
ุงِุจْุฏَุฃْ ุจِู†َูْุณِูƒَ ูَุงู†ْู‡َู‡َุง ุนَู†ْ ุบَูŠِّู‡َุง *** ูَุฅِุฐَุง ุงู†ْุชَู‡َุชْ ุนَู†ْู‡ُ ูَุฃَู†ْุชَ ุญَูƒِูŠْู…ُ

Mulailah dari dirimu, dan cegahlah jiwamu dari penyimpangannya… jika jiwamu telah telah lepas dari penyimpangannya maka engkau adalah orang yang bijak

ูَู‡ُู†َุงูƒَ ูŠَู†ْูَุนُ ุฅِู†ْ ูˆَุนَุธْุชَ ูˆَูŠُู‚ْุชَุฏَู‰ *** ุจِุงู„ْู‚َูˆْู„ِ ู…ِู†ْูƒَ ูˆَูŠَู†ْูَุนُ ุงู„ุชَّุนْู„ِูŠْู…ُ

Saat itulah, nasehat dan didikanmu kan berguna, begitu pula ucapanmu, akan menjadi panutan

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
Yaa Allah ampunilah kami yang sering menasehati akan tetapi lalai dari nasehatnya sendiri… tunjukanlah kami jalan yang lurus, tutuplah aib-aib kami di dunia, terlebih-lebih lagi di akhirat…

aamiiin yaa Robbal ‘Aaalamiin

Ustadz DR. Firanda Andirja MA, ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰

=======๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด=======

Keutamaan Orang Kaya yang Bersyukur

ONE  DAY  ONE  HADITS
Sabtu, 30 Januari 2021/ 17 Jumadil Akhir 1442

Keutamaan Orang Kaya yang Bersyukur 

 ุนู† ุฃุจู‰ ุฐَุฑٍّ ุฑุถِูŠ ุงู„ู„ู‡ُ ุนู†ู‡ ู‚ุงู„، ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ :
ุฅِู†َّ ุงู„ْู…ُูƒْุซِุฑِูŠู†َ ู‡ُู…ْ ุงู„ْู…ُู‚ِู„ُّูˆู†َ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ ุฅِู„َّุง ู…َู†ْ ุฃَุนْุทَุงู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฎَูŠْุฑًุง ูَู†َูَุญَ ูِูŠู‡ِ ูŠَู…ِูŠู†َู‡ُ ูˆَุดِู…َุงู„َู‡ُ ูˆَุจَูŠْู†َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ูˆَูˆَุฑَุงุกَู‡ُ ูˆَุนَู…ِู„َ ูِูŠู‡ِ ุฎَูŠْุฑًุง

Dari Abu Dzar radhiyallahu anhu berkata, bersabda rasulullah shallallahu alaihi wa sallama:
“Sesungguhnya orang yang banyak harta adalah yang miskin pahala pada hari kiamat kecuali orang yang Allah berikan kebaikan (harta) lalu ia membagikannya ke kanan, kiri, ke arah depan dan belakangnya, serta berbuat yang baik dengannya.” (HR. Bukhari dan Musim)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Yang dimaksudkan dengan ‘memperbanyak’ adalah dengan harta, dan ‘menyedikitkan’ adalah dengan pahala akhirat. Ini (terjadi) pada diri orang yang memperbanyak harta, akan tetapi dia tidak memenuhi sifat dengan yang ditunjukkan oleh pengecualian setelahnya, yaitu berinfaq”. [Fathul Bari 18/261] .
2- Dari hadits yang mulia ini, kita mengetahui bahwa mayoritas orang kaya itu lupa bersyukur kepada Pemberi nikmat hakiki, yaitu Allรขh Azza wa Jalla .
3- Mereka hanya sibuk dalam urusan harta dan dunia, melalaikan urusan akhirat dan amalan yang mulia. Akibatnya, mereka sedikit sekali mendapatkan kebaikan di sisi Rabbnya. Kecuali orang yang banyak berinfak untuk meraih keridhoan Allรขh Azza wa Jalla dengan memberikan harta kepada orang-orang yang membutuhkan di mana saja mereka berada.
4- Ini adalah tentang keutamaan orang kaya yang bersyukur kepada Allรขh Azza wa Jalla , karena kebanyakan orang kaya lupa terhadap nikmat-Nya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

1- Dalam riwayat Muslim, “Kaum Fuqara’ Muhajirin datang kembali kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka berkata, ‘Saudara-saudara kami yang kaya mendengar apa yang telah kami kerjakan, lalu mereka juga melakukan amalan serupa?’.” Maka Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam membaca firman Allah,

ุฐَู„ِูƒَ ูَุถْู„ُ ุงู„ู„ู‡ ูŠُุคุชِูŠู‡ِ ู…َู†ْ ูŠَุดَุงุกُ

“Itulah karunia Allah yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Maidah: 54)

2- Namun di sisi lain hati-hati banyak ayat yang menyebutkan tentang bahaya dunia. Banyak orang yang tergelincir karenanya. Oleh sebab itu Allah sering sekali mengingatkan agar jangan sampai terpedaya dengannya.

ูَู„َุง ุชَุบُุฑَّู†َّูƒُู…ُ ุงู„ْุญَูŠَุงุฉُ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูˆَู„َุง ูŠَุบُุฑَّู†َّูƒُู…ْ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ْุบَุฑُูˆุฑُ

“Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah.” (QS. Luqman: 33)

3- Imam al-Bukhari dalam Shahihnya membuat bab “Al-Muktsiruun Hum al-Muqilluun” (Orang-orang yang banyak harta adalah mereka yang akan miskin pahala pada hari kiamat). Lalu beliau menyebutkan firman Allah Ta’ala,

ู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูŠُุฑِูŠุฏُ ุงู„ْุญَูŠَุงุฉَ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูˆَุฒِูŠู†َุชَู‡َุง ู†ُูˆَูِّ ุฅِู„َูŠْู‡ِู…ْ ุฃَุนْู…َุงู„َู‡ُู…ْ ูِูŠู‡َุง ูˆَู‡ُู…ْ ูِูŠู‡َุง ู„َุง ูŠُุจْุฎَุณُูˆู†َ ุฃُูˆู„َุฆِูƒَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ู„َูŠْุณَ ู„َู‡ُู…ْ ูِูŠ ุงู„ْุขุฎِุฑَุฉِ ุฅِู„َّุง ุงู„ู†َّุงุฑُ ูˆَุญَุจِุทَ ู…َุง ุตَู†َุนُูˆุง ูِูŠู‡َุง ูˆَุจَุงุทِู„ٌ ู…َุง ูƒَุงู†ُูˆุง ูŠَุนْู…َู„ُูˆู†َ

“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan?” (QS. Huud: 15-16).