Rabu, 27 Januari 2021

TERNYATA DIDALAM KUBUR BANYAK TEMAN-TEMAN

Bismillah 
Assalamualaikum warahmatullahi wabarahkaatuh 

TERNYATA DIDALAM KUBUR BANYAK TEMAN-TEMAN

Tahukah kamu, sebenarnya kamu tidak harus sendiri di dalam kubur menghadapi malaikat Munkar & Nakir. Kamu bisa membawa teman-teman karibmu, sahabat-sahabat setiamu dan keluarga terbaikmu.

Mereka dgn ikhlas menemani dan menghiburmu dalam kubur agar kau senang, mereka akan membawakan cahaya agar kuburmu terang, menyiapkan halaman penuh bunga agar kuburmu lapang, memakaikan pakaian sutra agar badanmu nyaman, menghamparkan kasur hangat dan dipan berwangikan kasturi utk kau tidur dengan nyenyak dan tenang, mereka akan membantumu menghadapi segala kemungkinan agar kau menang.

Mereka adalah *5 teman yang sangat rupawan*, pakaiannya sangatlah indah, baunya sangatlah harum. 
*Mereka bernama* 
➡️ *si Sholat*, 
➡️ *si Zakat*, 
➡️ *si Puasa*, 
➡️ *si Amal Shalih*
➡️ *dan si Quran*. 
Ya, mereka benar-benar akan menjelma menjadi "sosok rupawan nan menawan" yang selalu menemani dan menjagamu dalam kubur.

Merekalah teman, sahabat dan keluarga sejatimu.

Bagi orang yang beriman dan ta'at, di dalam kubur nanti, *si SHOLAT akan berjaga dari adzab dibagian kepala, si ZAKAT akan berjaga dari adzab disisi kanan, si PUASA akan berjaga dari adzab disisi kiri, si AMAL SHALIH lainnya akan berjaga dari adzab disisi kedua kaki, dan si AL-QURAN akan memeluk berjaga dari adzab pada seluruh tubuh.*

Apakah semua teman-teman ini terpikir olehmu saat ini?

Atau selama ini kamu sudah berteman tetapi hanya sekedarnya saja, bahkan mungkin lebih sering kamu abaikan. Tidakkah kamu berfikir lagi, siapa teman-teman sejatimu yg sesungguhnya.

Ataukah masih saja kamu sibuk dengan teman-teman duniawi yang tidak akan perduli denganmu saat kamu menghadapi sakaratul maut, teman-teman yang langsung kembali pada kehebohan dan kesenangan duniawi sesaat setelah acara penguburanmu.

Rasulullah bersabda,

فَيُؤْتَى مِنْ عِنْدَ رَأْسِهِ ، فَتَقُولُ الصَّلاةُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ

Kemudian didatangkan malaikat dari arah kepalanya utk menyiksa, maka sholat berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"

فَيُؤْتَى مِنْ عَنْدَ يَمِينِهِ ، فَتَقُولُ الزَّكَاةُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ

Kemudian didatangkan malaikat dari arah kanannya utk menyiksa maka zakat berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"

فَيُؤْتَى عَنْ يَسَارِهِ ، فَيَقُولُ الصِّيَامُ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ

Kemudian didatangkan malaikat dari arah kirinya utk menyiksa maka puasa berkata "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"

فَيُؤْتَى مِنْ عِنْدِ رِجْلَيْهِ ، فَيَقُولُ : فِعْلُ الْخَيْرَاتِ مِنَ الصَّدَقَةِ وَالصِّلَةِ وَالْمَعْرُوفِ وَالإِحْسَانِ إِلَى النَّاسِ : مَا قِبَلِي مَدْخَلٌ

Kemudian didatangkan malaikat dari arah kakinya utk menyiksa, maka amal sholeh, segala sunnah, dan segala perbuatan ma’ruf, berkata, "Tidak ada jalan dari arahku (untukmu)"

_(HR. Imam Ahmad dalam kitabnya Al-Musnad dari riwayat Al-Bara’ ibn ‘Azib & Himpunan Fadhilah Amal:609)_

Dalam hadist lain dikatakan juga bahwa Al-Quran akan menjelma menjadi "seseorang" pria tampan yg selalu menjaga kita, memeluk kita, melindungi kita. Ia akan datang saat tubuh kita mulai dikafankan hinggalah ke alam barzah dan hari kebangkitan. Al-Quran akan memperkenalkan dirinya pada si mayit sehingga ia merasa tenang dan tidak ketakutan di alam kubur. Sosok Al-Quran tak mau melepaskan diri dan tak mau dipisahkan dengan kita hingga Allaah memasukkan kita ke dalam syurga.
_(Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah)_

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah bersabda,

"Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat selain daripada Al-Quran. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.”
_(Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)_

*_Ya Allaah, ampunilah dosaku, dosa ibu bapa ku, keluarga ku,saudaraku dan setiap orang yang meng-klik Suka, share & berkomentar "aamiin" dan jangan Engkau cabut nyawa kami saat tubuh kami tak pantas berada di SurgaMu. Aamiin_*...

Umar bin Khathab menulis surat kepada anaknya yang bernama Abdullah ...

Umar bin Khathab menulis surat kepada anaknya yang bernama Abdullah ...


Amma ba'du...

Sesungguhnya siapa yang bertaqwa kepada Allah ...
Allah akan menjaganya ...
Siapa yang bertawakkal kepadaNya ...
Allah akan mencukupinya ...
Siapa yang bersyukur kepada Allah ...
Allah akan memberinya tambahan ...
Siapa yang menghutangiNya (berinfak) ...
Allah akan memberinya balasan...
                                                            Jadikanlah taqwa kemakmuran hatimu dan pembening matamu ...
Karena tidak ada amal bagi yang tidak punya niat...
Tidak ada kebaikan bagi yang yang tidak punya rasa takut kepadaNya...

(Al aqdul farid 3/114)..


Nasihat orang tua yang bijak...
Yang menginginkan kebaikan untuk anaknya...

Bukan hanya kebaikan dunia...
Namun yang terbesar adalah kebaikan akhirat...
                              
Subhanallah...

                 
☕ Silahkan disebarkan, mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya ☕
Barakallah fikum.  

✒ Ditulis oleh : 
Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc. حفظه الله تعالى.✍ 

▪┈┈◈❂◉❖ ° ❖◉❂◈┈┈▪

Hati- hati dengan Pencitraan

ONE  DAY  ONE  HADITS
Rabu, 27 Januari 2021/ 14 Jumadil Akhir 1442

Hati- hati dengan Pencitraan 

عَنْ سَلَمَةَ قَالَ سَمِعْتُ جُنْدَبًا يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ أَسْمَعْ أَحَدًا يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرَهُ فَدَنَوْتُ مِنْهُ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَمَّعَ سَمَّعَ اللَّهُ بِهِ وَمَنْ يُرَائِي يُرَائِي اللَّهُ بِهِ(البخاري)

Dari Salmah berkata, aku mendengar jundab berkata, bersabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan belum ada yang mendengar seseorangpun bersabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan seseorang aku mendekatinya maka aku mendengarnya, berkata Nabi shallallahu alaihi wasallam :
Barang siapa yang memperdengarkan (amalnya) maka Allah akan memperdengarkannya, dan barang siapa yang pamer (amalnya) maka Allah akan pamer dengan orang tersebut. (Bukhori)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

1- Orang yang beramal dan memperdengarkan amalnya kepada orang lain maka dia termasuk orang yang sum'ah (memamerkan amalnya kepada orang lain dengan memperdengarkan amalnya). 
2-  Jika begitu maka tidak ada keikhlasan dalam beramal bagi orang yang suka memperdengarkan amalnya. 
3- Orang yang suka riya' /pamer(memperlihatkan amalnya) nanti Allah akan pamer terhadap orang tersebut bahwa Allah maha kaya dan tidak membutuhkan amal dari orang tersebut.
4- Sebenarnya hadits ini sangat simple dan praktis namun  sulit dilakukan. 
5- Seorang manusia yang beramal harus memurnikan niatnya karena Allah dan tidak boleh riya',  sum'ah (memperlihatkan, menceritakan amalnya tersebut). 
6- Pencitraan terhadap amal dengan riya' dan sum'ah, berarti manusia tersebut tidak ikhlas dengan amalnya. 
7- Sebenarnya jika seseorang itu imannya kuat, dan didorong ilmu yang cukup maka ia akan menjadi orang ikhlas dalam beramal dan untuk memperkuat iman itu harus dilakukan secara integral dan kaffah.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran: 

1- Yakni dengan mengerjakan amal yang semata-mata hanya karena Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah syarat utama dari amal yang diterima oleh-Nya, yaitu harus ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan syariat yang telah dijelaskan oleh Rasulullah Saw.

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahawa Tuhan kamu hanyalah Tuhan Yang Satu; Oleh itu, sesiapa yang percaya dan berharap akan pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal yang soleh dan janganlah ia mempersekutukan sesiapapun dalam ibadatnya kepada Tuhannya".
[Surat Al-Kahfi :110]

2- Sifat orang munafik diantaranya, tiada ikhlas bagi mereka, dan amal mereka bukan karena Allah, melainkan hanya ingin disaksikan oleh manusia untuk melindungi diri mereka dari manusia; mereka melakukannya hanya dibuat-buat. Karena itu, mereka sering sekali meninggalkan salat yang sebagian besarnya tidak kelihatan di mata umum, seperti salat Isya di hari yang gelap, dan salat Subuh di saat pagi masih gelap.

إِنَّ الْمُنافِقِينَ يُخادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خادِعُهُمْ وَإِذا قامُوا إِلَى الصَّلاةِ قامُوا كُسالى يُراؤُنَ النَّاسَ وَلا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلاَّ قَلِيلاً

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia.[An Nisa:48]

3- Barangsiapa yang beramal dengan maksud untuk meraih kedudukan dan kehormatan di masyarakat dan bukan karena mengharap wajah Allah maka Allah akan menjadikan dia bahan pembicaraan di antara orang-orang yang ia ingin dihormati oleh mereka. Akan tetapi ia tidak akan mendapatkan pahala di akhirat. (lihat Fathul Baari 11/336-337)

Dan hal ini sesuai dengan firman Allah

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لا يُبْخَسُونَ ،أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan (QS Huud : 15-16).