Senin, 18 Januari 2021

Mengambil Pelajaran Adanya Musibah

ONE  DAY  ONE  HADITS
Senin, 18 Januari 2021/ 5 Jumadil Akhir 1442

Mengambil Pelajaran Adanya Musibah 

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ أَنَّهُ قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ يَسَارٍ أَبَا الْحُبَابِ يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ

Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Malik] dari [Muhammad bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah] bahwa dia berkata, saya mendengar [Sa'id bin Yasar Abu Al Hubbab] berkata; saya mendengar [Abu Hurairah] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa di kehendaki Allah kebaikan, maka Dia akan mengujinya."[ Hr. Bukhori] 

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Sesungguhnya orang yang beriman bila terjadi musibah maka semuanya akan dikembalikan kepada Al qur'an dan assunah. 
2- Terjadinya musibah tidak hanya terjadi disebabkan oleh sebab menteri semata. Sebab materi hanyalah merupakan konsekuensi logis dari sebab syar'i. 
3- Maka terjadinya musibah bisa karena ujian, peringatan, nauzubillah merupakan azab. 
4- Maka setiap ujian, kesulitan, atau musibah apapun itu. Sejatinya adalah alarm buat kita, bahwa Allah ingin kita lebih baik. Lebih baik karena Allah ingin kita meninggalkan kedzaliman baik itu kedzaliman kepada Allah,  sesama manusia atau kepada diri sendiri. 
5- Allah menginkan kita
lebih baik karena Allah ingin kita selalu memperbaiki iman, meningkatkan ketaqwaan lebih mendekatkan diri dengan amalan-amalan sunah setelah wajib seperti banyak berzikir dengan istighfar sering sedekah, karena Allah ingin kita lebih sesuai dengan Sunnah, dll.
2- Sehingga saat ada ujian atau musibah, jangan minta ujiannya hanya sampai disitu. Tidak mungkin, karena Allah ingin kita terus memperbaiki diri. Juga jangan hanya minta ujian itu segera berlalu, tapi minta pada Allah agar kita diberi kekuatan untuk melaluinya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

1- Musibah sebagai ujian. 
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitahukan bahwa Dia pasti menimpakan cobaan kepada hamba-hamba-Nya, yakni melatih dan menguji mereka.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ , الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ, أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ 

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Inna lillahi wainna ilaihi raji'un." Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
[Al Baqarah: 155-156-157]

2- Musibah sebagai peringatan. 
Abul Aliyah mengatakan bahwa barang siapa yang berbuat durhaka kepada Allah di bumi, berarti dia telah berbuat kerusakan di bumi, karena terpeliharanya kelestarian bumi dan langit adalah dengan ketaatan.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ 

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).[Ar rum:41]

3- Musibah sebagai Azab. 
Bahwa Kami Allah  jadikan orang-orang jahat mereka berkuasa, lalu mereka melakukan kedurhakaan dan kerusakan di dalamnya. Bilamana mereka melakukan hal tersebut, Allah membinasakan mereka dengan azab-Nya. 

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلَّا بِأَنْفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ, وَإِذَا جَاءَتْهُمْ آيَةٌ قَالُوا لَنْ نُؤْمِنَ حَتَّى نُؤْتَى مِثْلَ مَا أُوتِيَ رُسُلُ اللَّهِ اللَّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ سَيُصِيبُ الَّذِينَ أَجْرَمُوا صَغَارٌ عِنْدَ اللَّهِ وَعَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا كَانُوا يَمْكُرُونَ 

Dan demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri pembesar-pembesar yang jahat agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedangkan mereka tidak menyadarinya. Apabila datang sesuatu ayat kepada mereka, mereka berkata, "Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah.” Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah, dan siksa yang keras disebabkan mereka selalu membuat tipu daya
[Al An'am :123-124].

- Juga dalam ayat lain. 

وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا 

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu(supaya menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu. Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami),kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.[Al Isro':16]

MENINGGALKAN DOSA

MENINGGALKAN DOSA


 BBG AL ILMU

🌴🌴🌴
Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata:

لا يؤمر الناس بترك الدنيا، فإنهم لا يقدرون على تركها، لكن يؤمر الناس بترك الذنوب،
‏فترك الدنيا فضيلة، وترك الذنوب فريضة.
‏فإن صعب عليهم ترك الذنوب، حبب إليهم ربهم بذكر إنعامه وإحسانه وصفات كماله
‏فإذا تعلقت القلوب بالله، هان عليها ترك الذنوب.

“Manusia tidak diperintahkan untuk meninggalkan dunia karena mereka tidak akan mampu meninggalkan dunia..

🌴🌴🌴
Namun mereka diperintahkan untuk meninggalkan dosa. Walaupun meninggalkan dunia itu keutamaan tapi meninggalkan dosa adalah kewajiban..

🌴🌴🌴
Jika meninggalkan dosa bagi mereka terasa sulit maka jadikanlah mereka mencintai Allah.. dengan mengingatkan kepada mereka nikmat nikmat-Nya, kebaikan-Nya dan sifat sifat-Nya yang sempurna.

🌴🌴🌴
Karena apabila hati telah bergantung kepada Allah, maka mudah baginya meninggalkan dosa..”

(Al Fawaid hal. 247)

Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

========🌴🌴🌴🌴🌴========

Minggu, 17 Januari 2021

KISAH RASULULLAH ﷺ : Mekah Terkejut

KISAH RASULULLAH ﷺ
Bagian 82
َللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّد


Mekah Terkejut

Sementara itu keadaan sebaliknya menimpa Mekah, Al Haisuman bin Abdullah Al Khuza'i tergesa-gesa memasuki Mekah. Diberitakannya kehancuran pasukan Quraisy dan bencana yang telah menimpa para pemimpin, pembesar, dan bangsawan mereka. Mulanya orang Mekah tidak percaya, tetapi setelah yakin bahwa Al Haisuman tidak mengigau, seluruh kota menjadi penuh dengan jerit tangis. 

Abu Lahab yang tidak ikut berperang sangat terpukul mendengarkan berita mengerikan itu.

"Tidak mungkin!."  
"Tidak mungkin!," demikian igaunya. Keesokan harinya,  ia jatuh sakit dan menderita demam selama tujuh hari sebelum akhirnya meninggal.

Para pemuka Quraisy pun berkumpul untuk memutuskan yang akan mereka lakukan. 

"Ingat sesedih apa pun hati kita jangan menunjukkan duka cita secara berlebihan," demikian kata salah seorang di antara mereka. 
"Jika Muhammad dan teman-temannya mendengar ini, mereka akan mengejek kita habis-habisan."

"Jangan cepat-cepat datang membawa tebusan untuk membebaskan para tawanan," usul yang lain. 
"Nanti Muhammad akan meminta harga yang terlampau tinggi! Kita tunggu kesempatan baik untuk menebus mereka."

Setelah beberapa lama barulah orang-orang Quraisy berdatangan untuk menebus para tawanan. Salah seorang di antaranya adalah Mikraz bin Hafz. Dia datang untuk menebus Suhail bin Amir. Suhail dikenal suka menjelek-jelekkan Rasulullah ﷺ. Begitu mengetahui Suhail akan dibebaskan, Umar Bin Khattab menjadi sangat geram. 

Ia mendatangi Rasulullah ﷺ sambil berkata, 

"Rasulullah ijinkan saya mencabut 2 gigi seri Suhail bin Amir supaya lidahnya tidak terjulur keluar dan tidak lagi berpidato mencercamu di mana-mana."

Namun Rasulullah ﷺ menjawab permintaan Umar itu dengan kata-kata yang sangat agung, 

"Aku tidak akan memperlakukannya secara kejam, supaya Allah tidak memperlakukan aku demikian, sekali pun aku seorang nabi."


Hindun

Seberapa pun kuatnya orang-orang Quraisy menutupi kesedihannya, luka yang dalam itu tidak terbendung juga. Para wanita Quraisy selama sebulan penuh menangisi mayat-mayat para pejuang mereka. Mereka menggunting rambutnya sendiri, lalu membawa kuda dan unta orang yang sudah mati. Setelah itu mereka menangis sambil mengelilinginya. 

Hampir semua wanita yang kehilangan kerabatnya berlaku demikian, kecuali Hindun binti Utbah, istri Abu Sufyan. 
Ketiga orang yang mati dalam duel sebelum pertempuran adalah orang-orang terdekat yang sangat disayangi Hindun. Utbah bin Rabiah adalah ayahnya, Syaibah bin Rabiah adalah pamannya, dan Walid Bin Utbah adalah kakaknya. 
Belum lagi beberapa keluarganya yang lain yang juga mati dalam pertempuran. Bisa dikatakan di antara wanita Quraisy Hindunlah yang paling banyak kehilangan sehingga pantaslah jika ia menunjukkan duka cita lebih banyak dibanding yang lain.

Melihat Hindun tidak menangis, para wanita Quraisy keheranan. Beberapa dari mereka mendatangi Hindun sambil bertanya,

"Kau tidak menangisi ayahmu, saudaramu, pamanmu, dan keluargamu yang lain?." 

Hindun berpaling dan menatap kawan-kawannya dengan tajam. Para wanita itu terkejut mengetahui bahwa bukan air mata yang mereka lihat di mata Hindun, melainkan api dendam yang berkobar-kobar. 
Hindun menjawab dengan kata-kata keras, 

"Aku menangisi mereka supaya nanti didengar oleh Muhammad dan teman-temannya sehingga mereka bisa menyoraki kita, begitu? Dan supaya wanita-wanita Khazraj juga bisa menyoraki kita? Tidak! Aku harus menuntut balas kepada Muhammad dan teman-temannya! Haram bagi kita memakai minyak wangi sebelum kita dapat memerangi Muhammad."

"Sungguh kalau aku dapat mengetahui bahwa kesedihan dapat hilang dari hatiku, tentu aku menangis. Tetapi kesedihan ini baru akan hilang, kalau mayat orang yang telah membunuh orang-orang yang kucinta itu sudah kulihat dengan mata kepalaku sendiri!."

Setelah itu, Hindun benar-benar menjalankan sumpahnya. Ia tidak memakai minyak wangi atau mendekati suaminya. Ia terus dan terus membakar semangat dendam orang-orang Quraisy sampai kemudian tiba saat Perang Uhud. Abu Sufyan sendiri bersumpah tidak akan mencuci kepala dengan air sebelum ia memerangi kembali Rasulullah.


Kisah Menantu Rasulullah

Salah seorang tawanan perang Badar adalah Abul Ash bin Rabi. Ia adalah menantu Rasulullah. Karena ia menikahi Putri beliau Zainab. Untuk menebus suaminya, Zainab mengirimkan seuntai kalung peninggalan ibunya kepada Rosulullah. Ketika melihat kalung milik Khadijah itu, Rasulullah ﷺ amat terharu, air mata pun menetes di pipi beliau. 

Melihat duka Rasulullah ﷺ, para sahabat setuju untuk membebaskan Abul Ash bin Rabi tanpa harus membayar tebusan.  Rasulullah ﷺ mengembalikan kalung Khadijah kepada Abul Ash dan meminta agar Abul Ash menceraikan Zainab. 
Menurut hukum Islam, seorang wanita Mukmin memang tidak boleh menikahi laki-laki kafir. Abul Ash menyetujui permintaan itu.


Bersambung…
https://my.w.tt/AOwGvjIvQ7