Sabtu, 16 Januari 2021

AMALAN DAHSYAT PEMIMPIN AHLI SYURGA


Asalamu alikum Wr.Wb

Halo Brader Gmana kabarnya baik khan’….

Ok jumpa lagi dengan Mimin ya semoga tidak bosen bosenya untuk berkunjung

Ke rumah ini,eh ke blog ini ya tapi ya boleh kok maen maen ke beranda dan juga

blog lain yang mimin asuh agar semakin kaya pengalaman dan pengetahuan kita.

Mimin akan ajak jalan-jalan dan langsung aja ya maaf jika mimin banyak ngebacot..

Ok lanjutken, kita simak dan Belajar bersama sama okeyy…

Sebuah amalan dahsyat yang mampu menjadikan sang Pengamal bisa membawa

banyak orang masuk  syurga bersama bayangkan jika kita menggandeng bapak ibu kita 

istri dan semua keluarga besar Kita, Keren kan ....

Ok amalan apakah itu baiknya kita simak sama sama dan semoga mampu mengamalkanya ok

 Ok ya , Gimana jadi apakah ada yang bias dipetik.. heheh emang buah bisa di petik

Ya maksudnya apakah manfaatnya bisa dirasakan dan mengobati rasa dahaga akan

Pengetahuan dan pengalaman dan memahami bahwa dunia ini luas sekali bronds!!

Semoga bermanfaat dan jangan lupa berkunjung ulang atau bagikan ke teman dan

Keluaraga agar semau adapat manfaat dan tambah wawasan…

Ngomong ngomong sambil ngopi sama cemilan membuat kita lebih semangat dan

Selalu aktiv sehingga kita dapat pikiran positif yang membuat kita semakin dewasa

Oh ya social media ibarat kita sedang ngobrol bareng dimana semua boleh urun

Rembuk secara langsung Via online dan bedanya dengan jaman dahulu kita ngobrol

Secara langsung dan jika ada salah paham Bisa langsung selesai, tapi kini dunia virtual

Ataupun dunia maya sangat riskan untuk berkomentar buruk, untuk itu mohon sopan

Dan santunya.. ok trim

 Demikianlah Dokumentasi/Blog yang Kami Kreasikan Buat anda semua,

walaupun hanya sedikit yang mampu kami lakukan tapi kami yakin semua

kebaikan akan kembali kepada kita masing masing,teruslah berkarya Kawan,

hargai karya orang walaupun hanya sebesar biji sawi bila ada kesalahan kata

pengetikan bisa koreksi kami dengan daftar kontak ke alamat kami di Blog

kami doakan semoga kalian semua sehat dan atas perhatian dan komentarnya

Kami ucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat ..

wasalamu alaikum Wr. Wb

Penano cawo sikam pun, Kimalik wat si nyimbak di mettei ghuppek, Mahap ngalim puro/Lpg.Red
[ Demikian pengatar dari kami, jika ada kalimat dan perkataan yang salah Mohon di maafkan ]
#diataslangitadalangitsatugurusatuilmudilarangganggu
#worksmartetnotworkharder
Disusun Oleh
Trade mark Name : Zebbs Mcbroto /Wils Mcbroto
Generic Name       :  Agus Subroto
Seorang Perawat Lulusan SPK Metro 1995 / Ikatan Dinas 1997 Rs Ryacudu KTB
Pernah Bekerja Di Klinik Farwaniah Gharby Kuwait  2003-2005 sebagai Perawat
Saat Ini Bekerja di Puskesmas Puncowati/Terbanggi Besar /Lampung Tengah
Pengasuh Channel Youtube :
Gudang keterampilan :
Link channel
https://youtube.com/channel/UCBekTBtihyCetQLk96khGWw
Duo Bidandari Syantieq
Link channel
https://youtube.com/c/DuoBidandariSyantieqMcbrotodevision

 



KISAH RASULULLAH ﷺ ; Hamzah

KISAH RASULULLAH ﷺ
Bagian 80
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّد

Hamzah

Hamzah bin Abdul Muthalib bersama pasukannya berdiri melakukan penjagaan di dekat kolam pasukan muslim. Kolam itu merupakan tempat penting dalam pertempuran Badar. Jika pasukan Quraisy berhasil merebut kolam dan menghilangkan dahaga mereka, pasukan muslimlah yang akan kehausan.

Kemudian, sepasukan berkuda Quraisy mendekat. Dua penunggang kuda terdepan berhasil ditaklukan Hamzah. Namun, penunggang ketiga lolos dan berhasil membuka celah pertahanan untuk diterobos para penunggang lain yang terkenal tangguh. Namun, Hamzah sendiri berdiri menutup celah tersebut dengan pedang siaga di tangan. Satu demi satu para penunggang Quraisy yang kehausan maju. Namun, semuanya tumbang di ujung pedang Hamzah. 

Setelah memukul mundur para penunggang Quraisy, Hamzah menerjunkan diri ke medan tempur dengan niat untuk menghabisi para jagoan Quraisy yang dilihatnya. Tidak lama kemudian, Hamzah berhasil merobohkan Handhalah Bin Abu Sufyan dan Haris bin Amir.

Tiba-tiba, Naufal Bin Khuwailid berhasil menerobos ke tengah barisan pasukan muslimin. Dengan kudanya yang menggila, ia menyerang beringas, menerjang, dan menginjak-injak.  Topi dan baju besi yang dipakai  Naufal sulit ditembus pedang pasukan muslim. Namun Hamzah datang dan menyerangnya. Naufal segera menggebrak kudanya dan menyerang. Hamzah melompat ke belakang, berputar, dan balik menyerang. Pedangnya berkelebat membelah udara. Beberapa tentara kedua belah pihak berhenti bertempur dan memperhatikan pertarungan yang mengerikan itu. Kuda Naufal roboh, tetapi Naufal melompat berdiri dan meneruskan pertarungan dengan ganas. Akhirnya, Hamzah berhasil menebas leher Naufal.

Pekik takbir اَللّهُ اَكْبَرُ   membahana. Selangkah demi selangkah, pasukan Quraisy mundur. Pasukan muslim yang tanpa perisai, topi, dan baju besi mendesak barisan musuh mundur yang kebanyakan mengenakan baju besi lengkap. 

Demikian gagahnya Hamzah bertempur sampai beberapa pasukan Quraisy yang mundur saling bertanya, 

"Siapakah laki-laki yang berbulu-bulu dadanya halus dan wajahnya tertutup debu?."

"Itulah Hamzah!," sahut yang lain dengan suara tercekat.

"Dialah yang sebenarnya banyak menyerang kita," Sahut yang lain sambil terus berlari.


Tewasnya Abu Jahal

Melihat pasukannya mulai terdesak, Abu Jahal berusaha menata kembali barisan. Ia mendengar seseorang berseru:

"Pasukan Muhammad cuma 300 orang. Mereka tidak mengenakan pakaian pelindung, kecuali pedang belaka. Namun, setiap kali ada yang terbunuh di antara mereka, pasti ada yang terbunuh di pihak kita! Kemudian,  jika dari pihak kita gugur 300 orang,  kita tidak punya peluang untuk hidup! mundur! mundur!."

Abu Jahal mengutus Ikrimah untuk mendorong barisan-barisan Quraisy agar bertahan seraya mengingatkan bahwa merekalah para pemimpin Arab. Namun, pasukan Muslim terus maju tidak tertahankan. Dua prajurit muda muslim bahkan berhasil mendekati Abu Jahal dan menyerangnya. Abu Jahal yang sombong dan gagah dengan senjata lengkap tak mampu mengalahkan dua pemuda itu dan ia pun terbunuh. 

Kedua prajurit muda itu Muadz Bin Afra dan Abdullah Bin Mas'ud. Mereka membawa kepala Abu Jahal ke hadapan Rasulullah ﷺ seraya berkata, 

"Ya Rasulullah, inilah kepala Abu Jahal si musuh Allah!."

Rasulullah ﷺ bersabda, 

"Allah tidak ada Tuhan selain-Nya,  Allah tidak ada Tuhan selain-Nya, Allah tidak ada Tuhan selain-Nya. Demi Allah, kaliankah yang membunuh Abu Jahal?." 

Saat mereka menjawab, 

" Ya." 

Segera Rasulullah ﷺ bersujud kepada Allah seraya mengucapkan,

"Segala puji bagi Allah yang benar janji-Nya dan yang telah menolong hambanya yang telah mengalahkan tentara musuhnya."

Setelah itu, pasukan musuh mundur dalam keadaan kocar-kacir. Pasukan besar dan persenjataan lengkap itu telah lumpuh, mundur tergesa-gesa meninggalkan benda-benda berharga di dalam perkemahan. Hanya keselamatan diri yang kini mereka pikirkan.

Strategi yang diterapkan Rasulullah ﷺ terhadap pasukannya adalah bertahan di tempat, tanpa bergerak sedikit pun pada awal pertempuran. Maka untuk pertama kali dalam sejarah perangnya, orang Quraisy melihat ada pasukan pejalan kaki yang mampu menahan gelombang-gelombang serbuan pasukan berkuda. 

Rasulullah ﷺ terus memerintahkan pasukannya bertahan sampai serangan musuh melemah. Setelah itu barulah beliau yang memerintahkan serangan balasan. Lalu pasukan muslim pun maju dan tidak memberikan kesempatan lagi kepada musuh untuk membenahi barisan. 


Setelah Perang

Meski musuh mundur dengan tergesa-gesa,  Rasulullah ﷺ mengutus beberapa pengintai untuk mengikuti ekor pasukan Quraisy. Rasulullah ﷺ ingin benar-benar yakin bahwa mereka benar-benar mundur ke Mekah, bukan melakukan tipu daya untuk kemudian menyerang kembali atau malah bergerak ke arah Madinah.

Setelah mendengarkan laporan dari pasukan pengintai barulah beliau benar-benar bisa merasa tenang, karena ternyata musuh kembali ke kota mereka dengan menanggung semua beban kekalahan.

Rasulullah ﷺ mengajak Ammar bin Yasir melihat mayat Abu Jahal seraya bersabda, 

"Allah telah membunuh orang yang dulu membunuh ibumu."

Kemudian, Rasulullah ﷺ meninjau langsung bekas medan pertempuran. Beliau menemukan 14 sahabatnya gugur sebagai syahid. Sedangkan 70 orang Quraisy terbunuh, 70 lainnya menjadi tawanan kaum muslimin. Beliau memerintahkan agar para syuhada yang gugur dikuburkan, sementara itu mayat-mayat Quraisy dimasukkan ke dalam sebuah sumur kering lalu ditimbun batu.

Pasukan muslim kembali ke Madinah dengan membawa kemenangan gemilang. Rasulullah ﷺ memperhatikan raut wajah para sahabat yang berseri-seri, kecuali Hudzaifah bin Utbah yang telah membunuh ayahnya sendiri. Rasulullah ﷺ mendekati Hudzaifah dan bertanya, 

"Barangkali saja duka menyelimuti hatimu karena kematian ayahmu?."

"Hatiku sama sekali tak merasa goyah, mengenai Ayahku atau kematiannya. Ya Rasulullah. Akan tetapi, aku mengenal pemikiran, kesabaran, dan keutamaannya. Aku sebenarnya sangat berharap dia akan mendapat hidayah Allah. Setelah aku melihat kenyataan yang menimpa Ayahku, aku merasa sangat berduka," demikian jawab Hudaifah.

Rasulullah ﷺ mengangguk lalu menghibur hati Hudzaifah dan mendoakannya. Kemudian beliau mendekati barisan para tawanan. Kening beliau berkerut menyaksikan sebagian sahabatnya mengikat para tawanan dengan kuat dan menertawakan mereka.

"Hendaklah kalian memperlakukan para tawanan dengan baik," demikian sabda beliau.


Bersambung…
https://my.w.tt/AOwGvjIvQ7

KISAH RASULULLAH ﷺ ; Serangan Umum

KISAH RASULULLAH ﷺ
Bagian 79
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّد


Serangan Umum

Perang tanding tersebut merupakan permulaan yang buruk bagi kaum musyrikin. Mereka kehilangan tiga Pemimpin sekaligus. Maka meluaplah kemarahan mereka, kemudian menyerang kaum muslimin secara serentak.

Adapun kaum muslimin setelah meminta pertolongan kepada Rabb mereka, mengikhlaskan niat kepada-Nya dan merendahkan diri kepada-Nya, mereka menerima serangan dari kaum musyrikin secara bertubi-tubi, dengan sikap bertahan. Tetapi mereka berhasil memberikan banyak kerugian kepada kaum musyrikin. Mereka meneriakkan kata-kata "Ahad, ahad."


Rasulullah memohon pertolongan kepada Rabbnya

Rasulullah ﷺ sendiri sekembalinya dari mengatur barisan, beliau memohon kepada Rabbnya pertolongan yang telah dijanjikan-Nya. Beliau berkata: 

"Wahai Allah, tunaikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepada aku. Wahai Allah, sesungguhnya aku memohon janji-Mu."

Ketika perang berkecamuk, dia berdoa: 

"Ya Allah, kalau pasukan (kaum muslimin) ini sampai binasa hari ini, engkau tidak akan disembah lagi (oleh manusia). Wahai Allah, jika engkau menghendaki, engkau tidak disembah lagi setelah ini."

Beliau bersungguh-sungguh dalam memohon, sehingga kain selendangnya jatuh dari pundaknya. Kain itu kemudian disampirkan kembali oleh Abu Bakar As-Siddiq ke pundak beliau seraya berkata, 

"Wahai Rasulullah, cukuplah permohonanmu kepada Rabbmu." Kemudian Allah wahyukan kepada para malaikat-Nya: 

إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ
Surah Al-Anfal (8:12)
‘(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.’

Lalu Allah mewahyukan kepada Nabi-Nya, secara silih berganti, tidak sekaligus.


Jumat 17 Ramadhan

Seorang pemuka Quraisy bernama Utbah bin Rabi'ah tiba-tiba berpendapat bahwa berperang sekarang tidak ada gunanya. Abu Jahal kembali mengamuk. Ia yang menjuluki Utbah sebagai penakut. Pertengkaran itu terlihat dari jauh oleh Rasulullah ﷺ dan pasukannya. Perlahan keyakinan mereka akan pertolongan Allah semakin kuat. 

Pendapat Utbah dibicarakan secara kilat oleh para pemuka Quraisy. Merasa malu jika mundur setelah berhadapan, para pemimpin Quraisy memutuskan untuk maju bertempur. Apalagi saat itu pasukan Quraisy jauh lebih banyak dengan persenjataan yang jauh lebih kuat. 

Seorang penulis sejarah menyebutkan bahwa saat itu, datanglah iblis yang menyerupai wajah Suraqah bin Malik, pemimpin Bani Mudlij,  bersama puluhan anak buahnya. 

Iblis berkata kepada para pemuka Quraisy, 
"Jangan takut memerangi Muhammad dan para sahabatnya.  Kalau kamu kalah kami akan membantumu dari arah belakang!."

Tiba-tiba Malaikat Jibril turun dan mendatangi iblis dengan cepat. Seketika itu juga Suraqah gadungan dan anak buahnya melarikan diri. Seorang Quraisy berteriak heran, 

"Hendak kemana engkau, hai Suraqah? Bukankah engkau tadi hendak membela kami?." 
"Mengapa engkau sekarang hendak pergi dari sini?." 

"Sudahlah," jawab iblis gusar, 
"Aku melihat sesuatu yang tidak kau lihat!."

Setelah itu, kedua pasukan pun saling berhadapan. Hari itu hari Jumat tanggal 17 Ramadhan. Rasulullah bersabda, 

"Demi Dia yang memegang hidup Muhammad. Setiap orang yang sekarang bertempur dengan tabah, bertahan mati-matian, terus maju dan pantang mundur, lalu ia gugur, dan Allah akan menempatkannya di dalam surga."

Semangat pasukan pun melambung, kekuatan iman yang diberikan Allah melebihi kekuatan apa pun. Walaupun demikian, beberapa orang pahlawan Quraisy menunjukkan keberanian mereka. 

Geram akibat tidak mendapatkan air,  karena sumur-sumur yang ada telah ditutup oleh kaum muslimin,  seorang pahlawan Quraisy bernama Aswad bin Abdul Asad Al-Makhzumi keluar dari barisan seraya berucap,

"Aku bersumpah demi nama Tuhan.  Akan kurusak kolam-kolam mereka! Jika tidak dapat melakukannya, lebih baik aku mati!." 

Dengan tangkas Aswad berlari ke kolam kaum muslimin.


Bilal

Di dalam pertempuran sengit itu banyak sekali sesama saudara sedarah harus saling berhadapan. Beberapa orang pasukan muslim menahan pedangnya agar tidak mengenai saudara-saudara mereka dari pihak Quraisy. Namun beberapa pahlawan yang imannya telah begitu kuat tidak lagi peduli dengan siapa mereka berhadapan. 

Mereka menyadari, apabila mereka melepaskan kesempatan untuk merobohkan musuh di hadapannya, musuh itu bisa membunuh tentara Islam yang lain. Padahal, saudara Muslim itulah yang seharusnya mereka bela melebihi saudara sedarah.

Umar Bin Khattab berhadapan dengan pamannya sendiri dan berhasil membunuhnya.
Ali Bin Abi Thalib berhasil membunuh beberapa orang saudaranya.

Abu Ubaidah bin Jarrah berhadapan dengan ayahnya. Abu Ubaidah mencoba mengingatkan agar ayahnya pergi menjauh, tapi sang ayah malah berdiri menghadangnya dengan pedang terhunus. Mereka kemudian bertarung dan Abu Ubaidah berhasil mengalahkan ayahnya sendiri.

Bilal bin Rabah menemukan bekas majikannya Umayyah bin Khalaf yang dahulu pernah menyiksanya habis-habisan. 

Bilal mendekat dengan cepat. Melihat mata Bilal yang menatapnya dengan sangat tajam, Umayyah ketakutan. Kemudian, ia meminta perlindungan seorang sahabat Rasulullah ﷺ. Abdurrahman bin Auf.

Di Mekah dulu Abdurrahman adalah sahabat baik Umayyah. Abdurrahman pun melindungi Umayyah dan hendak menjadikannya tawanan perang yang sudah menyerah. Namun, Bilal memprotes sambil berteriak, 

"Saudara-saudara muslim! ini dia Umayyah bin khalaf, si Gembong kekafiran!."

Orang-orang yang dahulu pernah disiksa Umayyah berlari mendekat. Mereka  memprotes tindakan Abdurrahman bin Auf.

"Tidak akan selamat aku jika Umayyah masih hidup!." demikian tekad kuat Bilal.

Akhirnya, Umayyah menerima tantangan Bilal untuk berduel. Keduanya bertarung dengan pedang terhunus. Bilal berhasil menusukkan pedangnya ke celah baju besi Umayyah dan mengalahkan dia.


Bersambung…
https://my.w.tt/AOwGvjIvQ7